“Kamu, tuh, hanya cemburuan dan tidak percaya diri aja.”
“Kamu nggak usah banyak drama, deh. Turuti aja aku.”
Kalimat-kalimat di atas membuktikan bahwa pelaku gaslighting (glashlighter) sama sekali tidak peduli terhadap emosionalmu. Gaslighter akan membuat kamu percaya bahwa kamulah yang salah. Gaslighter kerap menyamarkan komentar dan ucapan jahat sebagai candaan—dan itu merupakan taktik favoritnya.
Dia mengatakan itu untuk menghindari kecurigaan atas hal-hal buruk yang tidak ingin diketahui orang lain supaya mendapatkan perhatian dari orang lain tersebut. Begitulah cara glashlighter mengendalikan korban. Korban bahkan tidak mampu membedakan antara kebohongan dan kebenaran.
Untuk mewaspadainya, kamu sebaiknya perlu mengetahui tanda-tanda pelaku melakukan gaslighting sebagai berikut:
1. Gaslighter pandai berbohong
Gaslighter kerap kali menyampaikan kebohongan secara cerdas. Meski mengetahui gaslighter tengah berbohong, kamu akan ragu karena melihat ekspresinya yang innocent ditambah adanya sentuhan manipulasi, padahal ini adalah taktik awalnya. Ketika pelaku berbohong tentang hal-hal yang lebih besar, kamu pun menjadi tidak yakin apakah yang dikatakannya itu benar atau bohong belaka.
2. Gaslighter tidak pernah mengakui kesalahan meski terbukti bersalah
Kamu yakin bahwa gaslighter pernah mengatakan atau melakukan sesuatu yang tidak benar, bahkan ada buktinya. Namun, pelaku akan membantahnya mati-matian sampai akhirnya kamu mulai ragu dan berpikir kamulah yang salah paham atau salah lihat.
3. Sikap dan perbuatan gaslighter tidak sesuai dengan perkataan