Mohon tunggu...
Shulhan Rumaru
Shulhan Rumaru Mohon Tunggu... Administrasi - Penikmat Aksara

Penikmat Aksara

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Mencari Rasulullah SAW

29 Desember 2024   01:08 Diperbarui: 29 Desember 2024   01:08 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Imaam Center Indonesia di State of Maryland, Amerika Serikat. (Sumber: dokumen pribadi)

Saya juga teringat pengalaman sewaktu Umrah bersama anak-istri, dimana kami menziarahi sejarah Nabi Muhammad SAW di Kota Mekah dan Madinah. Rasanya, memang wajar setiap muslim saat itu begitu mencintai Rasulullah sebab di tengah gurun tandus yang dikelilingi bukit-bukit batu itu, Rasulullah memancarkan cinta damai dalam segala hal.

Bagian yang paling menarik dari buku ini, ada pada Bab "Aku Mencarimu". Dari 10 subjudul "Mencarimu", tujuh di antaranya telah saya upayakan sejak berada di Pesantren Darussalam Ciamis (tempat saya dan Teh Irma menimba ilmu). Saya melakukan apa yang Teh Irma tulis dalam buku ini; mulai dari mencari Sang Nabi di setiap sudut rumah, di ruang-ruang belajar, di lembar-lembar sejarah, di hamparan sajadah dan sujud malam, di bait-bait puisi semisal Qasidah al-Burdah, di keramaian kota besar, hingga ke pelataran Raudhah.

Masjid Nabawi di waktu malam, Madinah, Saudi Arabia (Sumber: dokumen pribadi)
Masjid Nabawi di waktu malam, Madinah, Saudi Arabia (Sumber: dokumen pribadi)
Sungguh, saya sepakat dengan apa yang Teh Irma ungkapkan di penghujung buku ini bahwa setiap kita dapat "menemukan" Rasulullah dalam diri kita sendiri dengan menjiwai sekaligus meniru Akhlaqul Kharimah Sang Nabi, belajar dari kedalaman ikhlas dan tawakkalnya Nabi, dan terakhir tentu saja belajar Syukur dan Sabar sebagaimana yang Baginda Rasul ajarkan.

Akhir kalam, resensi buku ini belum sepenuhnya menyajikan inti dan hikmah buku ini. Jadi, alangkah baiknya setiap kita dapat mendaras seisi buku ini sendiri supaya lebih terasa aliran getaran rindu akan Sang Nabi dari setiap diksi indah yang disuguhkan penulis.

Salam,
Shulhan Rumaru

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun