[caption caption="Polisinya nunjuk-nunjuk sambil melarang saya mengambil gambar/foto. "]
Karena tempat yang saya tuju di depan Sency persis, akhirnya saya balik lagi tongkrongin kerja polisi tadi (pengen tau masih terulang atau nggak). Ternyata, 3-5 motor belok di tempat yang persis saya belok tadi, 2-4 mobil pun sama. Tapi, gak ditilang.
Saya samperin polisi tadi...
Saya: Pak, kok banyak yg melanggar gak ditilang?
Tiba-tiba satu mobil diberhentikan. Saya liat, pengendara mobil ambil uang 50 ribuan dan beberapa lembar 5 ribuan, siap serah terima. Tapi karena sadar saya lihat mereka, polisi itu angkat tangan, isyarat menolak. Lalu saya dipanggil mendekat.
Polisi-1: Bapak ini minta maaf (maksudnya, gak jadi ditilang. Trus si pengendara mesem2, bilang gini: iya, saya sudah minta maaf).
Saya: Tadi saya juga minta maaf, trus saya tidak protes ditilang. Saya hanya kecewa karena bapak tidak tilang orang tadi.
Polisi-1: Hati orang beda-beda, Mas. (Maksudnya, dia jujur tp temannya tidak)
Saya: Bapak harusnya peringatkan teman bapak karena saat ini bapak kerja berdua atas nama institusi kepolisian. Jadi, tidak ada alasan hati manusia beda-beda. (menindak pelanggaran tapi membiarkan pelanggaran teman sendiri. #ironismemang)
Polisi-1: Tapi Anda salah.
Saya: Makanya saya gak protes ditilang. Saya hanya protes karena orang yang jelas-jelas diberhentikan (tidak punya STNK, SIM), tapi diloloskan karena "damai". Bapak permalukan institusi kepolisian yang belum lama ini disanjung publik karena cekatan tangani Bom Sarinah (pengendara mobil nyengir lebaaaaar pake banget liat saya nyerocos).