Mohon tunggu...
Shulhan Rumaru
Shulhan Rumaru Mohon Tunggu... Administrasi - Penikmat Aksara

Penikmat Aksara

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Resep Olahraga ala dr. Nora

1 Januari 2015   20:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:01 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1420111273178774484

"Dok, untuk menghindari kesesatan persepsi tentang olahraga itu sendiri. Apa sebenarnya definisi olahraga?"

"Begini, Mas. Kalau di kami (Fakultas Kedokteran UI), itu kami membaginya menjadi tiga: Pertama, disebut Aktivitas Fisik. Setiap gerak yang melibatkan otot-otot besar, seperti berjalan, duduk, berlari, gowes, menyapu, cuci motor dll, itulah yang disebut aktivitas fisik. Jadi, meskipun melibatkan otot-otot besar seperti otot paha dan lengan, tidak disebut olahraga.

Kedua, disebut Latihan Fisik, adalah setiap aktivitas fisik yang dilakukan secara terencana dan terstruktur. Misal, jalan kaki seminggu tiga kali, lamanya 20 menit. Berenang seminggu sekali, lamanya 60 menit dengan kecepatan tertentu. Artinya, ada target, durasi, dan tipenya. Latihan kelenturan, kekuatan dan dayatahan otot secara terencana dan terstruktur, itulah yang disebut latihan fisik. Misalkan, senam aerobic dan Gym, orang sering menyebutnya olahraga, padahal itu termasuk latihan fisik saja. Latihan fisik yang paling murah meriah itu apa? Ya jalan kaki, dilakukan setiap hari dengan durasi 20-30 menit.

Ketiga, yang disebut dengan Olahraga itu sendiri. Nah, olahraga itu bersifat permainan, ada peraturan, dan ada kompetisinya. Bulutangkis, volley, sepakbola, basket, futsal, itu disebut olahraga."

"Tapi, Mas. Di masyarakat awam, ketiga hal tersebut sering disebut olahraga. Tidak apa-apa, tak ada masalah. Yang terpenting, mereka melakukan hal-hal tersebut secara baik dan teratur," lanjut dr. Nora.

Dengan niat bercanda, saya pun melempar pertanyaan konyol. "Kalau aduk dodol di kwali besar dengan teratur dan durasi tertentu, atau timba air naik turun gunung seperti di film-film laga Mandarin, itu gimana?"

"Hahahaha... Itu bisa disebut juga latihan fisik mas, karena ada target, dilakukan dengan terencana dan punya durasi." Saya pun ikut menuntaskan tawa kita yang sempat pecah di ujung pertanyaan saya tadi, sambil membayangkan sedang mengaduk dodol garut di kwali raksasa. Hahaha...

"Lalu, olahraga ideal itu seperti apa, dok?" Tanya saya lagi.

"Olahraga ideal itu, memberikan manfaat untuk kesehehatan dan kebugaran. Olahraga sesuai dosis akan membuat lebih sehat dan bugar. Sehat itu apa? bebas dari penyakit, kalau bugar itu keadaan dimana kita dapat mengerjakan aktivitas sehari-hari tanpa lelah atau letih."

Menurut dr. Nora, setiap orang minimal berolahraga seminggu tiga kali. Frekuensinya bisa 3-5 kali dalam seminggu, intensitasnya sedang (moderat), dan tipe olahraganya disesuaikan dengan kondisi tubuh. Misalkan tipe aerobic, bisa kita ukur kualitasnya dengan denyut nadi. Untuk akurasi tinggi, 1 menit 70-80 persen dari 220 dikurangi usia. Misalkan, 220-25= 195 x 80% = 156 kali denyut nadi dalam 1 menit. Artinya bagi anda yang usia 25 tahun dan saat aerobic denyut nadinya di bawah 70-80 persen, berarti kesehatan Anda bermasalah.

"Dok, bagaimana dengan orang-orang yang ketagihan olahraga atau olahraga berlebihan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun