Orang lain yang lebih dekat daripada keluarga sendiri adalah TETANGGA. Kita semua pasti memiliki tetangga baik yang ada tepat di samping kirai kanan depan dan belakang rumah.
Atau, yang tinggal tidak langsung berbatasan dengan rumah kita, namun berada di jarak yang cukup dekat sehingga memungkinkan kita sering berpapasan dalam kegiatan sehari-hari.
Dalam pemerintahan daerah warga yang hidup berdekatan dikelompokkan dalam satuan terkecil, yaitu Rukun Tetanggan (RT). Namun tidak semua tetangga kita adalah tinggal di RT yang sama, bisa jadi mereka RT yang berbeda namun tepat bersebelahan dengan rumah kita.
Tetangga yang hidup sangat dekat dengan kita itulah yang sering disebut sebagai keluarga namun tak memiliki hubungan darah daging. Karena segala permasalahan yang mungkin menimpa kita, sang tetanggalah yang lebih dahulu tahu dan mengulurkan tangannya.
Ketika kita sakit dan memerlukan bantuan maka, keluarga kita yang tinggal jauh belum tidak akan dapat datang segera. Sang tetanggalah yang akan memberikan pertolongan pertama, sehingga pertolongan pertama dapat segera dilakukan.
Hidup dengan tetangga juga membuat kita bertemu dengan berbagai tipe orang, suku dan agama. Semua itu membuat kita belajar banyak untuk mengenal berbagai tipe orang, suku dan agama.Â
Sehingga pengetahuan dan sikap kita juga berkembang karena kita mau tidak mau mencoba memahami sikap orang dan menerimanya dengan baik.
Hubungan baik dan saling mendukung tersebut perlu terus dikembangkan, dan membentuk budaya rukun dan saling menghormati. Dengan demikian tepat sekali apabila satuan terkecil dari pemerintahan daerah disebut RT dengan kata RUKUN di depannya.
Oleh karena itu kita harus bisa menjaga sikap kita agar hubungan dengan tetangga selalu baik. Sikap yang perlu kita jaga bukan hanya sikap kita pribadi, namun juga sikap para tamu kita yang datang berkunjung ke rumah kita. Karena sangat sering tamu yang berkunjung ke rumah kita menimbulkan hubungan dengan tetanggan menjadi kurang baik.
Selain tamu, pada suatu saat kita juga memerlukan tenaga tukang untuk melakukan perbaikan kecil bahkan renovasi rumah kita.Â
Untuk renovasi yang memerlukan tukang untuk menginap, kita harus mengingatkan para tukang untuk bekerja dengan baik dan bersih. Selain itu ketika tidak bekerja para tukang juga harus bersikap baik dan tidak menimbulkan masalah.
Berikut berbagai permasalahan yang dapat membuat hubungan kita kurang baik dengan tetangga berdasarkan pengalaman saya pribadi:
1. Hingar bingar di jam istirahat atau tidak perduli dengan bayi sebelh rumah. Tetangga saya pernah berkelahi karena salah satu dari mereka (sebutlah si A) memiliki motor bermesin besar.Â
Dan si A berulang kali memutar pedal gas dan menimbulkan suara deru yang membuat bayi terkejut dan menangis. Ketika sang tetangga mengelu kepada si A, si A bukannya sadar tapi malah marah. Dan akhirnya terjadilah perkelahian yang memalukan Â
2. Merusak properti tetangga yang berbatasan. Untuk bagian rumah yang berbatasan, kita harus sadar dan tahu mana bagian bangunan kita, mana yang bukan.Â
Apabila kita adalah orang baru, maka sudah selayaknya kita memperhatikan bagian rumah yang berbatasan itu milik kita atau milik tetangga. Apabila milik tetangga, maka secara hukum kita tidak diijinkan menggunakannya, apalagi merusaknya.
3. Tidak merusak peroperti tetangga, tap membuat tetangga terganggu, juga seaiknya kita hindari. Misalnya tepat di sebelah rumah kita ada dinding tetangga, maka apabila kita memasang atap jangan sampai atap kita miring menuju dinding tersebut tanpa talang air, sehingga air hujan akan mengalir dan menabrak dinding tersebut dan merembas ke dalam dinding.Â
Dinging rumah tetangga kita itu pasti akan lembab, dan ruangannya menjadi tidak sehat. Mungkin tetangga kita tidak merasakan, namun usahakanlah agar hal tersebu tidak terjadi. Hanya orang jahat yang relah membuat tetangganya jatuh sakit.
4. Bagi para pebisnis yang memiliki kendaraan yang banyak, apabila anda tinggal di komplek perumahan maka jangan biasakan kendaraan anda parkir mendominasi jalanan di sekitar rumah anda.Â
Anda harus ingat, bahwa semua tetangga memiliki hak menggunakan jalanan yang ada di sekitar rumah kita.Â
Kalau anda pengusaha dan memiliki banyak kendaraan maka sudah sewajarnya anda membeli tanah yang luas untuk parkir kendaraan anda itu. Mengorbankan tetangga, sehingga jalanan di depan rumahnya menjadi sempit atau crowded menunjukan bahwa anda adalah orang yang egois dan tidak pantas memiliki tetangga.
5. Begitu juga ketika ada orang yang berkunjung ke rumah kita, jangan biarkan mereka parkir sembarangan, apalagi menghalagi jalan masuk rumah tetangga kita.Â
Apabila ada tetangga yang memiliki Car Port namun tidak memiliki mobil, bukan berarti anda berhak parkir di depan car portnya. Karena bisa jadi ada tamu tetangga kita yang akan parkir di Car Portnya. Suatu tindakan yang egois apabila karena tamu kita maka tamu tetangga kita jadi terpaksa parkir jauh dari rumahnya.
Pastikan juga kendaaraan kita atau kendaraan tamu kita parkir dengan baik, rapat ke sisi jalan sehingga tidak membuat sempit jalanan. Karena selain membuat susah orang yang berlalu lalang, juga membuka peluang kendaraan orang terserempet dan rusak.
6. Binatang peliharaaan yang sering disoroti adalah anjing, karena suara gonggongannya dan sifatnya yang bisa agresif dan menyerang orang lain.Â
Namun kita harus sadar bahwa kucing pun sering mengganggu tetangga kita, karena kucing dapat memanjat dan melompat lebih jauh daripada anjing, sehingga bukan hal yang jarang kucing peliharaan kita mencuri makanan tetangga, membuat pot-pot bunga tetangga berantakan bahkan tidak jarang kucing kita muntah di teras tetangga.Â
Jadi kalau tidak bisa menjaga binatang peliharaan dengan baik lebih baik jangan pelihara, daripada merusak hubungan kita dengan tetangga.
7. Bau-bauan, terutama bau busuk, yang biasanya karena tempat sampah yang tidak terawat baik. Atau sampah yang menumpuk tidak segera dibuang, harus juga kita perhatikan dengan baik.Â
Apabila ada sampah yang berpeluang menimbulkan bau busuk, sebaiknya kita segera buang ke tempat pengumpulan sampah terdekat. Jangan biarkan ada di tong sampah kita, apalagi bila tukang sampah tidak rajin membersihkannya.
8. Sikap anak kecil kita, baik anak kita pribadi atau tamu yang datang. Kita wajib mengajar dan menjelaskan kepada anak kita agar mereka juga mulai bersikap baik dengan tetangga.Â
Dari kecil kita harus mulai mengajarkan anak kita sikap bertetangga yang baik, sehingga ketika mereka menjadi remaja atau bahakn dewasa, mereka juga akan menjaga sikap teman-teman yang berkunjung agar tidak menjadi masalah dengan tetangga.
9. Dan lain sebagainya, yang intinya jangan sampai sikap dan kegiatan kita serta anak-anak kita, atau keluarga kita, membuat tetangga kita yang sangat kita butuhkan itu, menjadi tidak harmonis dan pasti membuat nama baik kita juga tercoreng.
---
Apabila kita dapat menjaga sikap kita dengan baik, maka walaupun mungkin, bagi keluarga yang tinggal di kota besar, kita jarang berinteraksi dengan tetangga, maka pastilah hubungan kita dengan tetangga teap terjaga baik.
Sikap bertetangga dengan baik harus kita mulai dari diri kita dahulu, dan apabila suatu saat ada tetangga yang ternyata tidak dapat menjaga sikap yang baik, maka cari waktu agar bisa menegornya dengan santai dan bersahabat.Â
Namun kalau tidak bisa diingatkan, maka janganlah membalas kelakukan mereka, apalagi mengajak berkelahi, namun doakan saja agar ia diberi pengertian oleh TUHAN dan segera sadar.
Have a nice day.
Salam sehat selal
@shtobing  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H