Mohon tunggu...
Naufa Rafsanjani
Naufa Rafsanjani Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Freelance

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Jika Kita Nanti

14 Juni 2020   19:19 Diperbarui: 14 Juni 2020   19:16 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sore hari ketika kaki hendak melakah menuju lobby kantor, sebuah gerakan mata yang tidak sengaja ku tangkap. Membuat hatiku seketika berdegup kencang. 

Aku tidak memikirkan nya, karena aku hanya fokus dengan jarum jam yang aku pasang di tangan kiriku. Ku percepat langkah Menuju gerbang, membuat senyum tanda sampai bertemu kembali di besok pagi kepada salah satu satpam di tempatku bekerja. 

Beberapa menit kemudian, aku melihat angkot yang mengarah kepadaku. Ku ayunkan tangan ini, tanda memberikannya isyarat agar berhenti di depanku. 

Berada di dalam angkutan umum, bersama orang yang tidak aku kenal dan ada yang menggunakan baju kerja ataupun baju kaos. Salah satu di antara mereka memanggil ku. 

"Dek, maaf? Mau numpang nanya, sekarang jam berapa ya?" ucapnya. 

"Jam 17:20 bu," jawabku sambil sedikit tersenyum dibalik masker yang ku pakai saat ini. 

Ku arah akan, mata ini menuju ke luar kaca mobil. Melihat beberapa orang sedang asik bercengkerama. Melihat seorang bapak yang sedang memboncengi seorang ibu dan anak kecil yang tepat di posisi keduanya. 

Sedikit terlintas aku memikirkan hal yang mungkin saja saat ini belum pernah aku wujudkan. 

Bagaimana rasanya, jika aku seperti mereka? 

Lulus kuliah dengan IPK Cumlaude, bekerja di perusahaan starup, mempunyai bisnis, dan setidaknya aku menjadi seorang atasan di sebuah perusahaan. 

Tapi, kembali lagi aku melihat sekitarku. Tidak banyak di antara mereka yang bisa menikmatinya dan bisa menikmati semua itu. 

Semuanya itu rejeki dari Tuhan, dia yang telah mengatur bagaimana kita menjadi dan menjadi apa kita nantinya. 

Namun, disini aku ingin mengajakmu selalu bersyukur dari apa yang pernah kamu lakukan dan sedang kamu lakukan saat ini. 

Dimana kamu kuliah? 

Dimana kamu bekerja? 

Dan pernah melakukan apa kamu semasa hidupmu? 

Sebenarnya, bagiku kuliah dan bekerja itu memang sangat penting. Tetapi, jika kita tidak bisa atau belum bisa merasakan di bangku kuliah jangan merasa insecure. 

Karena rejeki kamu sudah di tentukan  ketika kamu telah dilahirkan di dunia ini. 

Contohnya saja aku : Aku, bukan merupakan lulusan kuliah. Tetapi, aku masih sedikit bersyukur dengan apa yang pernah aku lakukan selama aku berada di dunia. 

Mencari pekerjaan yang hanya lulusan SMK saja sangat susah. Terlebih dulu, aku sangat minim dengan pengalaman. Aku tidak terlalu mengetahui tentang dunia kerja. 

Tetapi, kata temen aku yang sudah menikmati masa hidupnya lebih dulu di dunia pekerjaan. Dia selalu memberi ku saran. Agar, jika suatu saat bekerja pastikan diriku merasa bahagia dan tercukupi. 

Karena masih banyak di antara kita yang belum merasa puas, walaupun sudah lama bekerja. 

Jangan merasa malu dengan diri yang mungkin nantinya kita di pertemukan dari lingkungan pertemanan dengan lulusan S1 atau bisa jadi dengan lulusan Luar Negeri. 

Tetapi, cobalah untuk berbangga dengan diri sendiri. Karena selama kita belum mencapai tujuan yang kita inginkan, kita sudah pernah mencoba berbagai macam pekerjaan yang menurut kita baik. 

Tuhan tidak tidur, dia akan selalu mendengar semua permohonan kita. 

Percayalah, terkadang kamu juga merasa senang jika kamu sudah pernah merasakan suatu pekerjaan yang mungkin teman kamu belum rasakan. 

Lakukan keinginan kamu apapun dari yang terkecil. Maka kamu akan mengetahui, jalan mana yang akan kamu pilih untuk menentukan jadi apa kamu nantinya. 

Jika hal itu merasa berat, istirahat lah. Cobalah untuk kembali memikirkan, ketika kamu sudah merasa tenang. 

Jurusanmu dimasa kamu sekolah dan kuliah tidak akan selalu menjamin jadi apa kamu nantinya. Tapi cara berfikir dan niat kamu lah yang akan menentukan jadi apa kamu nantinya. 

Maka, mari untuk selalu mensyukuri setiap kegiatan yang kita lakukan. Karena bisa saja, kita yang saat ini sedang merintis bisnis dan sedang menjadi pegawai baru, atapun masih kontrak, bisa berubah seiring dengan roda dunia yang berputar. 

Jakarta, 14 Juni 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun