Mohon tunggu...
sholihu mashum
sholihu mashum Mohon Tunggu... Penulis - Seorang Mahasiswa di UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Seorang Mahasiswa Sastra Arab di UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Semantik sebagai Pelengkap Ilmu Nahwu

4 Juli 2022   17:15 Diperbarui: 4 Juli 2022   17:23 1068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Dalam tulisan ini penulis menyantumkan beberapa pembahasana yang berkaitan dengan ilmu ad-dilalah atau ilmu makan atau juga bisa disebut semantic. Dimulai dari definisi tentang Ad-dilalah, kemudian keterkaitan Ad-dilalah dengan Makna, lalu kemunculan penelitian semantic di kalangan orang Arab dan adapun tingkatan-tingkatan khusus dalam Ad-dilalah.

Dimulai dengan definisi Ad-dilalah. Dalam hidup ini terdapat suatu makna tanda yang direpresentasikan dalam benak manusia, seperti misalnya awan mendung yang merupakan sebuah tanda, dari simbol datangnya hujan begitu juga dahi yang berkerut merupakan tanda dari simbol bingung dan marah. simbol-simbol ini dilambangkan dengan kata-kata dan gagasan verbal yang terkait dengan gagasan norma, dengan cara mempersepsikan pikiran dengan hal lainnya, itulah yang disebut dengan semantik.

Menurut bahasa semantik memiliki arti tanda dan makna, dalam bahasa Arab padanan kata Semantik yaitu ) menujukkan) dengan fathah dal, yang merupakan bentuk masdar dari kata - - dan isim failnya adalah Dalil ini menunjukan bahwa memiliki arti petunjuk Allah berfirman dalam Q.s as-saff ayat 10 :

"Wahai orang-orang yang beriman! Maukah kamu Aku tunjukkan suatu perdagangan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?"

Allah berfirman dalam Q.s al-Qasas ayat 12 :

"Dan Kami cegah dia (Musa) menyusui kepada perempuan-perempuan yang mau menyusui(nya) sebelum itu; maka berkatalah dia (saudaranya Musa), "Maukah aku tunjukkan kepadamu, keluarga yang akan memeliharanya untukmu dan mereka dapat berlaku baik padanya?"

Semua ayat ini memiliki makna dasar yang sama yaitu bahwa memiliki makna "petunjuk".

Adapun arti "semantik" secara istilah menurut para ilmuwan terdahulu, yaitu (sesuatu yang bisa di simpulkan) atau mengambil kesimpulan, karena kesimpulan itu berarti mencari/membahas sesuatu dari sisi lain. Jadi definisi semantik adalah suatu hal/konsep yang membutuhkan pengetahuan untuk mengetahui tentang hal lain. Konsep pertama di sebut sebagai penanda, dan konsep yang kedua di sebut sebagai petanda.

Istilah (tanda) menyebar luas dalam pembuatan bentuk bahasa Arab yang berhubungan dengan bidang yang biasa disebut dengan istilah "ilmu semantik" dalam bentuk baru. Ibnu Khaldun menyebutkan dalam pengantar ilmu Ushul Fiqih yang dibutuhkan peneliti, ia berkata: "penting untuk meninjau kembali makna dalam semantik, hal ini karena penggunaan makna yang benar dari struktur kalam yang benar yang tergantung pada pengetahuan tentang posisi/letak semantik pada kata tunggal dan majemuk. Kemudian ada penggunaan-penggunaan khusus lainnya dari struktur kalam (ujaran). Semuanya merupakan prinsip dasar dari teknik semantik ini. Karena itu semantik merupakan salah satu pembahasan/kajian dari linguistik.

Dilalah dan Makna

            Perbedaan yang tepat antara semantik dan makna sulit ditentukan, karena sebagian besar riset mereka saling terkait di antara para ilmuwan zaman dahulu dan modern, dan tumpang tindih ini kadang-kadang memungkinkan kedua istilah tersebut diterapkan satu sama lain. Makna disebut studi makna, atau dalam studi bahasa arab semantik berhubungan dengan studi tentang makna, dan adalah jalan menuju pengetahuan dan kombinasi artinya (makna adalah gambaran mental dalam arti kata-kata, dan gambaran dalam pikiran, dalam arti bahwa itu dimaksudkan untuk disebut makna.)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun