Mohon tunggu...
Sholehudin A Aziz
Sholehudin A Aziz Mohon Tunggu... Dosen - Seorang yang ingin selalu bahagia dengan hal hal kecil dan ingin menjadi pribadi yang bermanfaat untuk siapapun

Perjalanan hidupku tak ubahnya seperti aliran air yang mengikuti Alur Sungai. Cita-citaku hanya satu jadikan aku orang yang bermanfaat bagi orang lain. Maju Terus Pantang Mundur. Jangan Bosan Jadi Orang baik. Be The Best.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mantap Melaju Bersama Danamon: Ikut Trend Sosial Media Itu Harus Tapi Harus Cerdas Pilih Strategi

5 Oktober 2016   14:34 Diperbarui: 17 Oktober 2016   21:34 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia hari ini adalah dunia era digital dan media social adalah penguasa sesungguhnya. Kehebatan dan pengaruh media sosial sungguh luar biasa. Media social bahkan bisa menjatuhkan dan menghancurkan sebuah negara. Coba tengok, negara Mesir, dimana sang Presiden, Mubarak, bisa jatuh dan terguling gara gara media social Twitter.

Hampir semua industri dengan berbagai brand telah memutuskan untuk memanfaatkan fasilitas media social ini. Coba sebutkan perusahaan besar dan terkenal mana yang belum memiliki akun sosial media? Saya kira hampir semuanya menggunakannya. Jika pun belum memiliki akun sosial media, maka dapat dipastikan mereka berencana untuk terjun juga dalam waktu dekat. Mengapa? Karena sosial media PENTING. Mengapa sosial media itu penting? Berikut ini beberapa alasan yang mendasarinya:

1. Semua Orang Mengakses Sosial Media. Di Indonesia, jumlah pengguna media sosial cukup fantastis jumlahnya. Jumlah pengguna ponsel misalnya, diperkirakan sudah mencapai 180 juta pengguna. Jumlah pengakses internet baik pengakses dari computer maupun handphone diperkirakan berjumlah 90 juta. Jumlah pengguna Facebook kurang lebih sebesar 37 juta pengguna. Sedangkan jumlah pengguna Twitter mencapai 6 juta pengguna. Belum lagi pengguna sarana media sosial lainnya yang juga berjumlah jutaan pengguna. Maka dapat dipastikan sosial media akan menjadi milik semua orang.

2. Semua Orang Menyukai Branding. Tak bisa dipungkiri bahwa orang-orang lebih memilih produk dengan strategi branding yang baik adalah bukti nyatanya. Menurut penelitian sebuah perusahaan, orang lebih memilih produk yang memiliki akun Facebook, ketimbang produk yang tidak memilikinya. Hasil riset ini setidaknya membuktikan bahwa branding perusahaan itu begitu penting bagi masyarakat.

3. Semua Orang Lebih Mudah Terpengaruh Oleh Rekomendasi Teman Di Sosial Media. Pendapat seseorang mengenai sebuah brand akan mempengaruhi audience-nya di sosial media. Dalam istilah marketing ini disebut Word of Mouth, dan Word of Mouth now goes digital in Social Media. Faktanya, kini nasabah tidak terlalu mudah percaya kepada perusahaan, tetapi lebih percaya kepada testimony teman-temannya yang ada di jejaring media sosial. It’s the real fact now.

Keinginan kuat Bank Danamon yang ingin menjadikan sosial media seperti Facebook, Twitter, Google Plus, blog dan komunitas online lainnya sebagai salah satu pilar utama dalam membangun kerajaan bisnisnya patut di apresasi. Kemampuan Bank Danamon dalam memanfaatkan media social sebagai media informasi dan komunikasi diyakini akan mampu menjaga kesetiaan para nasabahnya sekaligus dapat menjaring nasabah-nasabah baru. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena saat ini Bank tidak lagi menjadi perusahaan pemberi layanan bagi nasabah saja, tetapi juga harus mampu menjadi “teman terbaik” nasabah di situs jejaring social media. Maka dari itu saya sangat antusias untuk berpartisipasi ketika Bank Danamon bersama Kompasiana mengajak netizen untuk ikut serta dalam kegiatan Kompasiana Nangkring dengan tema “Mantap Melaju Menjangkau Komunitas Melalui Media Sosial”.

Catatan Perjalanan Menuju Nangkring with Danamon

Pagi ini, 1 Oktober 2016, saya berkomitmen untuk mengikuti kegiatan Nangkring Kompasiana Bersama Bank Danamon, bertempat di Menara Danamon, Karet, Kuningan, Jakarta. Tepat pukul 07.00 saya pun berangkat dengan motor kesayangan menuju ke Ciputat, untuk kemudian menaiki Kopaja AC ke lokasi acara (karena terbayang bila membawa kendaraan pribadi, pasti macet banget) sehingga diperkirakan sebelum jam 10.00 sudah sampai di tujuan. Maklumlah saya, ingin sekali mengikuti tradisi orang jepang (lihat tulisan saya: Belajarlah Disiplin dari Orang Jepang) dimana pantang datang telat ke suatu acara dengan alasan apapun.

Namun perkiraan saya meleset jauh. Ternyat lau lintas menuju Kuningan lancar sekali, sehingga jam 8.30 saya sudah sampai di halte Busway Karet Kuningan. Tapi tidak apalah, daripada terlambat, lebih baik datang lebih cepat. Akhirnya waktu menunggu yang cukup lama tersebut saya manfaatkan untuk mengobrol bersama penjual kue di bawah Jembatan Halte Karet…ternyata mereka sudah 15 tahun berjualan dan suka duka mereka sangat luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun