Mohon tunggu...
Shohipul Maruf
Shohipul Maruf Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Cinema dan cinema

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mengantarkan Si Gadis Pirang

13 Juni 2021   19:37 Diperbarui: 13 Juni 2021   19:41 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

***

Dua tahun dari mereka berpisah ialah bertepatan di hari minggu. Dalam dua tahun yang di tempuh anak mereka sudah bisa berjalan dan bisa mengucapkan kata ayah dengan lantang. 

Pada hari jumat lelaki bercodet itu kembali menjemput kekasihnya si rambut pirang, kembali ia menggunakan jalur terlarang di malam hari, dia tidak lagi menyewa motor bebek yang ia gunakan sebelumnya lelaki bercodet berhasil mencicil motor bebek dalam kurun waktu setahun, dengan pekerjaan serabutan tanpa pandang lelah, ia membawa sekuntum bunga mawar yang akan ia berikan kepada kekasihnya itu. Namun malam yang naas lelaki bercodet terlindas truk tambang raksasa, tubuhnya remuk seperti bubur ayam yang tumpah, ia sudah lupa jika ada truk lewat ia harus turun dari mobil sebentar untuk mendahulukan truk itu.

Dalam gelapnya malam sayang sekali sopir truk itu tak melihat apa apa, dan sopir truk itu adalah satpam yang menghentikan perjalanan mereka dahulu, satpam menerima kenaikan jabatan menjadi sopir truk tambang. Di siang hari para sopir itu terkejut dan satpam yang melindasi itu juga terkejut setelah tau apa yang telah ia lindasi.

***

Dalam jangka waktu dua tahun si gadis pirang merawat tubuhnya untuk bercinta jika bertemu dengan lelaki bercodet, minggu yang ia tunggu telah tiba dengan senang hati ia menunggu mobil yang ingin mengantarkannya ke depan polsek batu pecah untuk bertemu suaminya, hingga pada saat ia sampai, ia mendengar kabar burung yang duka, sayangnya ia tak percaya.

Si gadis pirang itu menunggu dari siang hingga petang, sampai akal sehatnya mulai terganggu di setiap hari minggu. Tak jarang sopir-sopir truk yang nakal sengaja mematikan kipas angin di dalam truk mereka, dan membuat si rambut pirang telanjang dada dengan tubuh yang indah, konon tak ada yang tahu apakah ia pernah di tiduri sopir truk atau tidak. Jika kau bertemu si rambut pirang di depan polsek batu pecah di minggu siang, tolong jangan di sampaikan kabar duka itu, ia akan bertambah gila, cukup di peluk saja dengan kehangatan yang akan meredakan duka yang ia alami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun