Mohon tunggu...
SHOHIBUL ULUM
SHOHIBUL ULUM Mohon Tunggu... Lainnya - Masih Newbie

Tentang Politik Luar Negeri dan Teknologi

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Adu Strategi di Pilihan Raya Enam Negeri Malaysia

19 Juli 2023   11:11 Diperbarui: 22 Juli 2023   14:38 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun selama 8 bulan ini, kinerja gabungan koalisi ini nampak berjalan dengan smooth, masih ada beberapa pihak baik dari dalam partai koalisi maupun dari luar koalisi (oposisi) yang meramalkan bahwa kerja sama PH dan BN tidak akan bertahan lama. Berbagai lagu-lagu sumbang telah dilontarkan oleh oposisi (pembangkang) seperti "kawin paksa" yang berniat mengubah image menjadi "keterpaksaan" kerja sama politik antara PH dan BN.

Belum lagi perlawanan seperti "cakap tak serupa bikin" yang sengaja dibuat oleh pihak PN untuk menurunkan citra Anwa Ibrahim sebagai perdana menteri. 

Sebagian besar serangan dari PN berupa penurunan citra terhadap para pemimpin PH dan BN. Melihat dan mendengarkan lagu-lagu bernada sumbang ini, respon dari pimpinan PH dan BN tidak begitu cepat dan cenderung enggan melayani atau membalas umpan koalisi PN yang kini menjadi oposisi. Datuk Seri Anwar Ibrahim terlihat lebih fokus bekerja sebagai perdana menteri terutama mengejar target dalam melunasi hutang-hutang yang ditanggung negara dan memacu pertumbuhan ekonomi Malaysia pasca pandemi COVID-19. Terlihat sekali Datuk Seri Anwar Ibrahim  tidak "grusah-grusuh" dalam menyusun strategi untuk melawan koalisi PN.

Menjelang PRN 2023, Anwar Ibrahim dan Zahid Hamidi mulai membuka satu-per-satu kotak pandora yang ditakuti oleh pihak oposisi. Mulai dari kasus "sunat" APBN oleh PN semasa pandemi COVID-19, hingga yang terbaru adalah kasus pencurian nadir bumi atau Rare Earth Element (REE) menteri besar Kedah Sanusi Mohd Noor. Isu yang paling dikenal dari kotak pandora koalisi PN adalah Jana Bumiputera Wibawa (Jana Wibawa) merupakan dana proyek yang dikhususkan untuk kontraktor bumiputera (Melayu). 

Jana Wibawa bahkan menyeret nama mantan perdana menteri Mahiaddin Yassin yang sekarang menjabat ketua koalisi PN untuk diperiksa polisi atas kasus ini.

Terbaru, pihak PH dan BN mengeluarkan isu pencurian REE yang dilakukan oleh menteri besar Kedah Sanusi Mohd Noor yang juga merupakan anggota dari PN. Mengutip dari AstroAwani kantor menteri besar Kedah mendapatkan denda RM500.000 (sekitar Rp 1 Milyar) karena terlibat pencurian nadir bumi atau REE.

Peluang Kemenagan PH-BN

Dilihat secara kasat mata, hanya tiga negeri (negara bagian) saja yang terkategori sebagai "kursi selamat". Dengan kata lain, tiga negara bagian ini yang memiliki kans terbesar untuk dimenangkan dua gabungan koalisi ini (PH-BN). Ketiga negara bagian ini adalah Negeri Sembilan, Selangor, dan Pulau Pinang. Makna yang lebih dalam lagi adalah 50% kemenangan dari total potensi yang ada telah berhasil diraih oleh gabungan ini.

PH-BN menggencarkan strategi saling memberikan pilihan bagi salah satu PH atau BN. Strategi mendulang suara ini cukup realistis dan akan memberikan jumlah suara yang akan berlipat ganda kepada calon-calon dari PH atau BN. Tantangan besar dari strategi ini adalah meyakinkan masing-masing anggota atau calon pemilih potensial untuk memilih di hari pemungutan suara.

Ditambah lagi, serangan bertubi-tubi dari PN yang sedang siap mengincar suara dari UMNO untuk memilih PN karena mengklaim mereka saja yang sekarang sebagai satu-satunya suara melayu tulen di parlemen.

Negara bagian lain yang cukup potensial untuk dimenangkan gabungan PH-BN adalah Kedah. Kerja keras PH-BN akan bertumpu di Kedah. Persiapan yang baik melalui pemberian pemahaman dengan kinerja PH-BN yang sekarang di kabinet.

Kedah memiliki karakteristik yang kurang lebih 11-12 dengan negara-negara bagian kubu kuat PN seperti Kelantan dan Terengganu. Tetapi masih ada kans cukup besar dibalik kemiripan dengan Kelantan & Terengganu yaitu komposisi parlemen yang cukup berimbang antara PH-BN dengan PN hasil PRN sebelumnya. Sehingga, tim sukse PH-BN memiliki ruang gerak yang lebih leluasa untuk meyakinkan pemilih potensial dibandingkan dengan Kelantan dan Terengganu.

Apabila PH-BN kalah pada PRN nanti?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun