Mohon tunggu...
Shofwan Karim
Shofwan Karim Mohon Tunggu... Dosen - DR. H. Shofwan Karim Elhussein, B.A., Drs., M.A.

Shofwan, lahir 12 Desember 1952, Sijunjung Sumatera Barat. Suku Melayu. Isteri Dra. Hj. Imnati Ilyas, BA., S.Pd., M.Pd., Kons. Imnati bersuku Pagar Cancang, Nagari Balai Talang, Dangung-dangung, 50 Kota Sumbar. Shofwan, sekolah SR/SD di Rantau Ikil dan Madrasah Ibtidayah al-Hidayatul Islamiyah di Sirih Sekapur, 1965. SMP, Jambi, 1968. Madrasah Aliyah/Sekolah Persiapan IAIN-UIN Imam Bonjol Padang Panjang, 1971. BA/Sarjana Muda tahun 1976 dan Drs/Sarjana Lengkap Fakultas Tarbiyah IAIN-UIN Imam Bonjol Padang,1982. MA/S2 IAIN-UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 1991. DR/S3 UIN Syarif Hidayatullah-UIN Jakarta, 2008.*

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hasjim Djalal Diplomat Ulung

14 Januari 2025   15:34 Diperbarui: 14 Januari 2025   19:57 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasjim Djalal  di tengah  Koordinator CWY-Indonesia Ottawa, 1984 (Foto Dok)

Pertanyaan Terjawab

Beberapa pertanyaan tadi baru dapat jawaban setelah Prof Dr Hasjim Djalal akan berangkat menjadi Dubes di Jerman 1989-1993. Saya datang ke rumah Dubes di Jakarta untuk silaturrahim dan ucapkan selamat sebagai Dubes penempatan berikutnya. Di hadapan isterinya Ibu Zurni Kalim (dari Panyangkalan Solok) pertanyaan saya ulang. "Bagaimana caranya melobi Montreal 1984 itu?"


Sambil senuyum khas diplomat, ayah dari Budi Irawan, Dino Patti Djalal, dan Dini Sari, mnejawab, "saya tidak melobi Montreal. Saya hanya undang coffee morning Senator Jaquest Herbert.". "Saya berbicara hubungan baik kedua negara. Sekali waktu Tuan Senator saya undang datang ke Jakarta. Saya berterimakasih atas program CWY-Indonsia". Lalu, Senator kelihatan senang dan berseri-seri semu wajahnya.  Saya memuji program." Lanjut Dubes Hasjim.


Selama ini program CWY lebih kepada people to people. Meski Indonesia dilaksanakan oleh pemerintah. Tetapi CWY sendiri adalah NGO (Non-Government Organisation). 

" Lalu? " tanya saya tak sabar, "bagaimana urusan kedatangan kami ke Ottawa?". "Saya tak singgung itu", Kata Dubes Hasjim. "Sebaliknya, beliau Senator itulah yang tawarkan. Bahwa ada dua Tim yang sedang berjalan di Ontario dan BC. Mungkin yang di Ontario, saya minta datang ke Ottawa.  Apakah Dubes berkenan menerima?." Tentu, kita atur,  jawab Saya", kata Dubes Hasjim. Lalu diaturlah kedatangan Tim Ontario  ke Ibu Kota  Ottawa.

 Belakangan dapat info, Dubes Hasjim Djalal datang ke Vancouver  untuk bertemu Tim BC di sana. Bayangkan, dari Ottawa ke Vancouver BC itu hampir 6 jam terbang. Mungkin seperti Jakarta ke Jayapura. Sedangkan dari Toronto ke Ottawa 5 -- 6 jam juga,  tetapi ditempuh dengan Bus.


Kembali ke soal kedatangan Tim Ontario di Ottawa. Dubes Hasjim melanjutkan, "Saya tak lagi menyinggung soal teknis pendanaan. Ketika ditanya ke aparat yang mengurus, ternyata keperluan yang bersifat cash, mereka tak bicarakan. Kalau mereka minta, saya tentu kelabakan juga, dari mana sumber oleh KBRI karena program kunjungan mendadak sejumlah besar tamu seperti itu, tak ada dalam anggaran tahunan. He ...he... he..," katanya sambil senyum kecil.

Sepertinya kedatangan kami di Ottawa adalah wujud  lobi  Dubes. Ia  berhasil dengan baik dan sukses. Dalam hati, saya berkata, inilah cara-cara diplomasi canggih dan alung dan unggul
 
Dan benar. bulan Agustus 1985 Senator dan Founder CWY datang ke Jakarta memperingati 10 Tahun program di TIM Jakarta. Selanjutnya Program CWY berjalan hingga tahun 2016. Senator Herbert wafat 2007 dalam usia 84 tahun.


Kini, innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Prof. Dr. Hasjim Djalal, 90 th berpulang ke rahmatullah 12 Januari 2025. Doa , semoga almarhum diterima amal ibadahnya, diampuni dan mendapat anugrah syurga  kelak di sisi-Nya. Amin. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun