Mohon tunggu...
Shofwa Fathina
Shofwa Fathina Mohon Tunggu... Akuntan - Akuntan

Magister Akuntansi Angkatan 40 Universitas Mercubuana Tugas Mata Kuliah Pajak Internasional dan Pemeriksaan Pajak Dosen Pengampu : Prof. Dr. Apollo, M.Si.Ak Nama Mahasiswa : Shofwa Fathina NIM : 55521120001

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

TB2_ Akuntansi Perpajakan PDCA, Pendekatan Teknologi Informasi

12 November 2022   12:09 Diperbarui: 12 November 2022   12:29 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Akuntansi Perpajakan PDCA, Teknologi Informasi, dan Masyarakat Satu Dimensi ; dokpri

Siklus PDCA memberikan pendekatan yang sederhana namun efektif yang bertujuan untuk memecahkan masalah dan mengelola perubahan. Siklus PDCA juga memastikan bahwa ide telah diuji dengan tepat sebelum implementasi penuh dilakukan. siklus PDCA dapat diterapkan pada semua jenis lingkungan perusahaan mulai dari pengembangan produk baru hingga pemasaran, serta dalam berbagai jenis organisasi.

Siklus Plan, Do, Check, Act (PDCA) dimulai dari fase perencanaan sebagai identifikasi masalah untuk dapat memahami pokok permasalahan dengan lebih jelas. Tahapan selanjutnya pada fase Do (pelaksanan) yaitu menghasilkan solusi potensial untuk diuji dalam skala kecil. Hasil dari solusi yang diuji kemudian dievaluasi pada fase pemeriksaan (Check). Tahapan pelaksanaan (Do) dan pemeriksaan (Check) dapat dilakukan berulang kali sebanyak yang dianggap perlu untuk dilakukan. pengulangan tersebut dilakukan untuk mendapatkan solusi yang lengkap sebelum diimplementasikan dalam tindakan (Act). 

Konsep dasar siklus PDCA ialah proses perbaikan berkelanjutan yang diharapkan dapat tertanam sebagai budaya organisasi. Tahap tindakan (Act) setelah penyelesaian proyek merupakan tahapan yang menjadi aspek terpenting pada siklus PDCA. Ketika penyelesaian proyek telah dicapai, siklus dimulai lagi untuk perbaikan lebih lanjut. Temuan yang diperoleh pada siklus ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak dalam organisasi untuk menemukan cara yang tepat dalam meningkatkan kemampuan dan kinerja organisasi. Peningkatan kemampuan dilaksanakan dengan memberikan saran pada titik awal untuk menerapkan metode peningkatan kualitas.

Teori Kritik Herbert Mercuse

Teori kritik merupakan suatu pemahaman, sudut pandang, atau perspektif teoritis yang bermula dari pemikiran tokoh-tokoh. Teori kritis memiliki tujuan utama untuk menghilangkan aneka wujud dominasi, mendorong adanya kebebasan, keadilan, dan persamaan. Aktivitas reflektif merupakan pendekatan utama yang acapkali digunakan pada kegiatan teori kritis. Kritik secara berkelanjutan diberikan terhadap tatanan sosial untuk mencapai tujuan teori kritis.

Terdapat dua pemikiran utama dalam aliran teori kritis. Kedua aliran pemikiran memiliki tujuan yang sama untuk membentuk pemikiran kritis dan meninjau kembali pemahaman khalayak umum mengenai negara dan tatanan sosial. Teori kritis pertama disebut sebagai teori kritis Frankfurt School. Sumber-sumber pemikiran teori kritis Frankfurt School bermula dari pemikiran Habermas, Adorno, dan Max Horkheimer. Pada perkembangannya, teori kritis Frankfurt School didukung oleh tokoh pemikir lain yaitu Herbert Marcuse, Walter Benjamin, Axel Honneth, Eric Fromm, Karl-Otto Apel, dan Albrecht Wellmer. Adapun teori kritis yang kedua yaitu didasarkan pada pemikiran Antonio Gramsci. Teori kritis Frankfurt School lebih banyak digunakan dan didukung oleh lebih banyak tokoh pemikir.

Paham konstruktivisme merupakan inti penting dalam teoori kritis yang dimaknai sebagai pemahaman terhadap struktur sosial dan politik. Pemahaman terhadap struktur sosial dan politik merupakan sebuah proses menuju subyektifitas dan keilmuan alamiah dalam lingkup politis. Dalam tahapan yang lebih lanjut, proses tersebut berkaitan dan diterapkan dalam kehidupan sosial dan politik.

Teori kritis dikembangkan oleh berbagai pemikiran para tokoh. Dalam tahap awal perkembangan, tiga tokoh berikut membentuk pilar dasar pemikiran teori kritis:

  • Kant memberikan pandangan mengenai keterbatasan ilmu. Menurut Kant, manusia tidak memiliki kemampuan untuk memahami seluruh lingkungan kehidupan. Pemahaman manusia akan lingkungan kehidupan hanya mencakup sebagian saja atau parsial. Keadaan ini menyebabkan pemahaman manusia atas setiap lingkungan kehidupan hendaknya senantiasa berkembang untuk mewujudkan keseimbangan dalam tatanan sosial masyarakat.
  • Hegel dan Marx menyatakan bahwa masyarakat tidak dapat dipisahkan dari teori dan proses pembentukan teori. Para pemikir, ilmuwan, ataupun peneliti hendaknya dapat memberikan refleksi (gambaran) terhadap teori serta proses pembentukannya.
  • Horkheimer membuat dua perbedaan dalam teori. Menurut Horkheimer, teori terbagi dalam dua kelompok, yaitu teori tradisional dan teori kritis. Teori tradisional bermula dari asumsi atau pendapat mengenai keberadaan realitas yang berada di luar jangkauan pengamatan. Adapun teori kritis tidak menerima asumsi bahwa terdapat pemisahan atas batas-batas subyek. Teori kritis beranggapan bahwa teori selalu benar dan dapat mengakomodir tujuan serta fungsi tertentu.

Salah satu tokoh yang mendukung pemikiran teori kritis yakni Herbert Marcuse. Herbert Marcuse juga merupakan salah satu pelopor atau inspirator gerakan kiri baru (the new left). Gerakan kiri baru (the new left) merupakan gerakan yang beraneka ragam dengan tujuh kesamaan ciri utama berikut ini :

  • Aksi dan tindakan.
  • Mencari jatidiri (authentic-self).
  • Revolusi.
  • Komunalisme.
  • Persamaan derajat.
  • Kebebasan.
  • Demokrasi langsung.

Herbert Marcuse dilahirkan di Berlin pada 19 Juli 1898 dan meninggal pada 29 Juli 1979. Pada tahun 1932,  Marcuse menjadi anggota Frankfurt School atau disebut juga Madzhab Frankfurt. Bergabungnya Marcuse dilakukan atas rekomendasi Edmund Husserl. Marcuse bergabung dalam lembaga penelitian Institut fur Sozialforschung. Institut tersebut merupakan lembaga penelitian yang bertujuan untuk meneliti persoalan-persoalan sosial. Meski demikian, sejak tahun 1940, Marcuse sebenarnya tidak lagi tercatat sebagai anggota Madzhab Frankfurt. Akan tetapi, peran dan pengaruh pemikiran Marcuse merupakan sumbangan yang berharga bagi kelompok Madzhab Frankfurt.

Corak filsafat Marcuse lebih condong pada bentuk yang sistematis. Marcuse dinilai sebagai pemikir dengan teoritisi yang paling kuat dibandingkan anggota Madzhab Frankfurt lainnya. Hal yang menarik dari Herbert Marcuse ialah ia banyak dipengaruhi oleh fenomenologi dan falsafat eksistensi. Selain itu, Marcuse tidak pernah terlibat dalam penelitian empiris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun