Insomnia adalah gangguan tidur yang ditandai oleh kesulitan memulai tidur, mempertahankan tidur, atau terbangun terlalu awal dan tidak dapat kembali tidur walaupun ada kesempatan untuk tidur yang memadai. Gangguan ini sering kali menyebabkan ketidaknyamanan atau gangguan dalam fungsi sehari-hari, seperti rasa lelah, mudah marah, dan sulit berkonsentrasi di siang hari.
Studi epidemiologi mengenai gangguan tidur masih jarang dilakukan di Indonesia. Menurut penelitian Nuraini dkk, prevalensi gangguan tidur pada generasi muda di Indonesia adalah 38% pada remaja perkotaan dan 37,7% pada remaja yang tinggal di pedesaan. Akan tetapi, penelitian ini menggunakan instrumen self-report dan metode cross-sectional.[1] Sementara itu menurut penelitian terbaru, prevalensi insomnia di Indonesia pada usia 19 tahun ke atas adalah 43,7%.[2]
Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia yang sama pentingnya dengan makan dan minum. Tidur yang cukup dan berkualitas memiliki banyak manfaat bagi kesehatan fisik dan mental.
Manfaat bagi Kesehatan Fisik:
Memperkuat sistem kekebalan tubuh: Saat tidur, tubuh memproduksi sel-sel darah putih dan zat kekebalan lainnya yang membantu melawan infeksi dan penyakit.
Memperbaiki memori dan konsentrasi: Tidur membantu otak untuk memproses informasi dan menyimpan memori dengan lebih baik. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan belajar, konsentrasi, dan membuat keputusan.
Menjaga kesehatan jantung: Kurang tidur dapat meningkatkan risiko hipertensi, penyakit jantung, dan stroke. Tidur yang cukup membantu menurunkan tekanan darah dan menjaga kesehatan jantung.
Menjaga berat badan: Tidur yang cukup membantu mengatur hormon nafsu makan dan menjaga berat badan ideal.
Menyembuhkan luka dan tubuh: Saat tidur, tubuh melepaskan hormon yang membantu memperbaiki sel-sel dan jaringan yang rusak. Hal ini membantu tubuh sembuh dari luka dan penyakit dengan lebih cepat.
Meningkatkan energi: Tidur yang cukup membantu tubuh merasa lebih segar dan berenergi di pagi hari.
Manfaat bagi Kesehatan Mental: