Mohon tunggu...
shofia gonim
shofia gonim Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa ua

halo! mahasiswa vokasi yang akan membangun negri bersama vokasi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Korelasi Antara Ketebalan Ligamentum Flavum Dengan Spondylolisthesis Pada Pemeriksaan MRI, CT, dan Kedokteran Nuklir

13 Juni 2024   12:01 Diperbarui: 13 Juni 2024   12:09 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Spondylolisthesis Grade I Tidak listhesis dan listhesis/dokpri

Meskipun bone scan dapat memberikan informasi berharga, biasanya ini bukan satu-satunya alat diagnostik yang digunakan. Diagnosis spondylolisthesis seringkali juga memerlukan pencitraan lain seperti X-ray, CT scan, atau MRI untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai struktur tulang belakang dan jaringan di sekitarnya.

Kesimpulan

Ada hubungan antara spondylolisthesis dengan penebalan ligamentum flavum pada pemeriksaan MRI. Rerata ketebalan ligamentum flavum pada grade I spondylolisthesis sebesar 4.91 mm, sedangkan pada grade II sebesar 6.08 mm. CT Scan dapat menunjukkan taji tulang apapun yang dapat menempel ke tulang punggung dan mengambil ruang di sekitar saraf tulang belakang. CT Scan juga digunakan untuk membantu menyingkirkan diagnosis penyakit lain, seperti osteofit, endplate sclerosis, dan vacuum disc. 

Korelasi antara ketebalan ligamentum flavum dengan spondylolisthesis pada pemeriksaan MRI dan CT menunjukkan bahwa penebalan ligamentum flavum dapat terjadi pada kasus spondylolisthesis, terutama pada grade II. 

Hal ini dapat berkontribusi pada kompresi cauda equina dan stenosis spinalis yang dapat menyebabkan disfungsi kandung kemih dan usus. Pada Kedokteran Nuklir,  dengan bone scan dapat digunakan untuk membantu mengidentifikasi lokasi spesifik dari perubahan patologis di tulang belakang yang dapat menjadi penyebab dari terjadinya spondylolisthesis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun