Mohon tunggu...
Shirley
Shirley Mohon Tunggu... Lainnya - Berpengalaman sebagai Apoteker di sebuah rumah sakit

Saya menyukai alam, musik, dan sejarah dunia. "Bacaan yang baik menyehatkan pikiran sebagaimana olahraga yang tepat menyehatkan raga."

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Bukan Rekayasa AI, Ada Kisah Dalam di Balik Mata Ini

9 Desember 2024   02:20 Diperbarui: 9 Desember 2024   03:13 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mata paus punggung bungkuk 'Sweet Girl' yang berhasil diambil fotografer dan penyelam profesional Rachel Moore. (Sumber: IG)

Cara paus mencari makan, membuang kotoran, bermigrasi, dan menyelam di antara permukaan dan kedalaman laut (dikenal dengan ‘pompa paus’), berperan dalam mengurangi perubahan iklim global. Bagaimana paus melakukan hal ini?

Lautan memerangkap sekitar 31 persen dari seluruh emisi karbon dioksida dengan beberapa mekanisme yang dikenal dengan karbon biru, yaitu: 

  • Karbon diserap oleh tanaman air, alga, dan fitoplankton
  • Karbon disimpan dalam tubuh binatang-binatang air yang hidup
  • Karbon diserap dalam sedimen di lautan dalam

Para ilmuwan meyakini paus berperan dalam tiga mekanisme karbon biru ini. Seperti pohon di hutan atau alga di laut, paus sangat efisien dalam memerangkap dan menyimpan karbon atmosfer secara langsung dalam tubuhnya yang besar sepanjang hidup mereka. 

Paus adalah salah satu binatang dengan ukuran tubuh terbesar dan hidup terlama di bumi. Hal ini memungkinkan mereka untuk menyimpan karbon dalam jumlah yang lebih besar dalam tubuhnya dibandingkan binatang-binatang yang ukurannya lebih kecil. 

Paus secara efisien mencerna dan menyimpan mangsanya yang kaya karbon dalam jumlah besar, serta melepas sangat sedikit karbon dioksida kembali ke atmosfer. 

Paus menyimpan karbon lebih banyak dalam tubuhnya dibandingkan dengan sebatang pohon. Seekor paus dapat memerangkap sekitar 33 ton karbon dioksida sepanjang waktu hidupnya. Sebagai perbandingan, pohon ek (oak), salah satu jenis pohon penangkap karbon paling efisien, menangkap sekitar 12 ton karbon dioksida selama umur maksimumnya 500 tahun.

Ketika paus mati, bangkainya yang kaya karbon sering kali tenggelam hingga ke dasar laut, dan tidak kembali lagi ke atmosfer sebagai karbon dioksida. Bangkai paus dapat menyimpan karbon ratusan hingga ribuan tahun. 

Banyak organisme di lautan dalam telah berevolusi mengandalkan nutrisi dari bangkai-bangkai yang tenggelam. Bangkai paus yang ukurannya sangat besar berperan dalam skala besar untuk nutrisi organisme-organisme ini. 

Bangkai terurai dan dimakan oleh binatang-binatang di laut dalam. Demikianlah karbon diserap di endapan dan beredar di ekosistem laut dalam, mencegahnya kembali ke atmosfer sebagai karbon dioksida. 

Namun diperkirakan, peran paus sebagai penyimpan karbon biru berkurang akibat perburuan komersial besar-besaran pada pada tahun 1800-an. Pembantaian paus secara massal di abad 19 dan 20 kemungkinan telah mempercepat dampak perubahan iklim. 

Paus juga secara tidak langsung berperan memerangkap karbon dengan menyediakan kotoran yang kaya akan nutrisi untuk fitoplankton.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun