Mohon tunggu...
Shirley
Shirley Mohon Tunggu... Lainnya - Berpengalaman sebagai Apoteker di sebuah rumah sakit

Saya menyukai alam, musik, dan sejarah dunia. "Bacaan yang baik menyehatkan pikiran sebagaimana olahraga yang tepat menyehatkan raga."

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Bukan Rekayasa AI, Ada Kisah Dalam di Balik Mata Ini

9 Desember 2024   02:20 Diperbarui: 9 Desember 2024   03:13 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mata paus punggung bungkuk 'Sweet Girl' yang berhasil diambil fotografer dan penyelam profesional Rachel Moore. (Sumber: IG)

Paus punggung bungkuk dapat mencapai ukuran hingga 18,3 meter dan berat 36,3  ton. Usianya dapat mencapai 80 hingga 90 tahun.  

Paus bungkuk sama sekali tidak berbahaya bagi kehidupan manusia, kecuali bila terjadi tabrakan di lautan. 

Paus bungkuk terkenal dengan 'nyanyian'nya. Selama masa pendekatan dengan betina, pejantan membuat lagu yang rumit untuk menarik betina. Nyanyian paus bungkuk jantan ini dapat didengar hingga lebih dari 20 mil (32 km). Durasi lagunya dapat mencapai hingga 30 menit. 

Induk paus dan anaknya biasanya berenang berdekatan. Sering kali mereka saling menyentuh satu sama lain dengan siripnya sebagai tanda kasih sayang. Anak paus bungkuk diasuh oleh induk betina hingga hampir satu tahun. Anak paus ini akan terus bertumbuh hingga mereka berusia 10 tahun. 

Paus pembunuh adalah satu-satunya spesies yang diketahui menyerang dan memakan paus bungkuk, khususnya paus bungkuk remaja. 

Dilansir dari oceana.org, setiap tahun paus bungkuk melakukan perjalanan migrasi luar biasa antara tempatnya mencari makan dan tempat untuk berkembang biak. Mereka mencari makan di dekat kutub dan melahirkan di daerah tropis. Setiap tahun seekor paus bungkuk melakukan perjalanan sejauh enam belas ribu mil (25.000 km) antara kedua wilayah tersebut. 

Paus bungkuk hanya makan di wilayahnya mencari makan selama musim dingin dan bertahan hidup dari cadangan lemaknya sepanjang tahun, termasuk saat migrasi.

Selama masa puncak perburuan komersial, paus bungkuk pernah diburu hingga hampir punah. Populasi globalnya turun lebih dari 90% sebelum diberlakukan moratorium perburuan di seluruh dunia pada tahun 1966. 

Untungnya, populasinya berhasil pulih kembali. Berkat berbagai upaya, statusnya dari yang sudah berada di ambang kepunahan, kini menjadi 'least concern' atau 'tidak mengkhawatirkan'. 

Paus punggung bungkuk di Polinesia Prancis. (Sumber:IG Rachel Moore)
Paus punggung bungkuk di Polinesia Prancis. (Sumber:IG Rachel Moore)

Pentingnya paus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun