Staf divisi Bantuan Hukum Migrant Care Arina Widda Faradis mengatakan orang-orang yang direkrut ini rawan menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Mereka direkrut untuk bekerja di Kamboja, namun keberangkatannya tidak "langsung", melainkan transit dahulu ke negara lain. Mereka diajari berbohong kepada petugas imigrasi bahwa tujuannya bukan bekerja, tetapi berlibur.Â
Arina mengatakan banyak dari pekerja di judol ini dijanjikan gaji yang besar. Namun untuk judol, korban banyak mengaku ada yang mendapatkan gaji dan ada yang tidak. Ada yang menjadi utang karena mereka dikenakan denda yang nilainya jauh lebih besar daripada gaji. Mereka didenda bila melakukan kesalahan dalam pekerjaan.Â
PPATK juga mendeteksi adanya aliran uang judol dari Indonesia ke selain Kamboja, juga ke Thailand dan Filipina.Â
Dilansir dari Detik, pada Kamis (21/11/2024) saat tulisan ini dibuat, polisi menggerebek markas pemasaran judol di sebuah perumahan di Bandung, Jawa Barat. Rumah yang dijadikan tempat telemarketing judol ini membuat kamuflase sebagai toko baju dan kain. Para pelaku yang ditangkap mengaku server judolnya berada di luar negeri yaitu di Kamboja.Â
Jadi perusahaan bisnis judi online seperti yang diceritakan di film No More Bets adalah hal yang nyata.Â
Sinopsis Film
Film ini bercerita tentang dua orang korban warga negara China yang sedang membutuhkan pekerjaan namun kemudian terjerat sindikat penipuan siber internasional. Penipuan siber ini adalah sindikat kejahatan yang terorganisasi dengan baik sehingga menjadi suatu industri. Industri penipuan siber ini mencakup investasi saham, tambang bitcoin, e-commerce, game online, dan judi online.Â
Tokoh utama Pan Sheng (diperankan oleh Lay Zhang, mantan personil boy band korea terkenal EXO) adalah seorang programmer yang tengah naik daun, namun ia tidak dipromosikan oleh perusahaannya. Ia kemudian keluar di satu rapat perusahaan dan singkat cerita ia menerima sebuah tawaran pekerjaan di luar negeri.
Tokoh utama lainnya adalah Anna Liang (diperankan Gina Jin) yang adalah seorang model asal China daratan. Fotonya muncul di sebuah situs yang penuh skandal. Namun perusahaan tidak menggugat para penjahatnya malah berpikir Anna Liang yang bersalah dan ia dipecat. Seorang teman kemudian memberi saran kepada Anna untuk bekerja di luar negeri.Â
Kedua orang yang membutuhkan pekerjaan ini kemudian berakhir dengan menerima sebuah lowongan di luar negeri yang menawarkan gaji menggiurkan. Namun ternyata mereka malah dipekerjakan di sebuah "pabrik penipuan". Tidak ada apartemen bertingkat seperti yang dijanjikan. Mereka berakhir di sebuah tempat yang seperti campuran antara camp penjara dengan kawat berduri dan tempat tidur tipis dan perusahaan modern.Â