Mengurangi residu pestisida sebelum mengonsumsi
Solusi praktis untuk menghindari dampak dari residu pestisida ini adalah dengan mengonsumsi buah dan sayur organik, namun tentunya hal ini akan sangat memberatkan dari segi biaya bagi mayoritas masyarakat. Lagipula tidak mudah mendapatkan semua jenis buah dan sayur versi organiknya.Â
Yang dapat kita lakukan untuk meminimalir residu pestisida ini sebelum memakannya adalah mencuci dengan air mengalir, atau direndam menggunakan air cuka dan ataupun air garam.Â
Air garam yang digunakan biasanya adalah perbandingan 1:10, di mana buah dan sayur direndam selama 20 menit. Selanjutnya buah dan sayur dicuci dengan air mengalir.
Campuran air dan cuka dengan perbandingan 1:3 selama 20 menit juga dapat digunakan untuk merendam buah dan sayur.Â
Tips lain yang saya peroleh adalah dengan merendam buah dan sayur selama 5-10 menit dengan campuran 250 mL air, 1 sendok makan perasan jeruk nipis atau jeruk lemon, dan 2 sendok makan baking soda. Selanjutnya bilas dengan air mengalir. Larutan ini juga dapat disemprotkan pada buah dan sayuran dan didiamkan selama 5-10 menit kemudian dibilas.Â
Perebusan juga efektif dapat menghilangkan sejumlah residu pestisida ini, namun tentunya tidak semua buah kita memakannya dengan merebusnya bukan?
Kini juga telah tersedia deterjen cair yang khusus untuk mencuci buah dan sayur (food grade).
Jadi kebiasaan mencuci buah dan sayur sebelum dikonsumsi adalah hal yang baik bagi kesehatan kita, tidak hanya jangka pendek tetapi juga jangka panjang.Â
Namun cucilah buah dan sayur bila sudah hendak mengkonsumsinya. Jangan mencuci atau merendam buah dan sayur bila belum segera akan dimakan karena hal ini akan mendorong pertumbuhan bakteri maupun jamur.Â
Untuk buah dan sayur dengan kulit yang lebih tebal atau kencang seperti apel, lemon, pear, wortel, dan umbi-umbi seperti kentang, lobak, dan lain-lain dapat dibantu membersihkannya dengan menggunakan sikat berbulu lembut. Menyikat dapat membantu menghilangkan tidak hanya kotoran tetapi juga residu pestisida dengan lebih baik dari pori-porinya.Â