Mohon tunggu...
Shirley
Shirley Mohon Tunggu... Lainnya - Berpengalaman sebagai Apoteker di sebuah rumah sakit

Saya menyukai alam, musik, dan sejarah dunia. "Bacaan yang baik menyehatkan pikiran sebagaimana olahraga yang tepat menyehatkan raga."

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kelompok Ini Beresiko Tinggi Terkena Cacar Monyet Varian Baru

1 September 2024   01:15 Diperbarui: 1 September 2024   01:40 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyakit infeksi cacar monyet menyebabkan lesi di berbagai bagian tubuh. (Foto:BBC.com)

Menurut data CDC yang belum dipublikasi, infeksi ulang terjadi pada kurang dari 0.1% pasien di Amerika Serikat yang sudah pernah terinfeksi cacar monyet sebelumnya. Pada infeksi kedua kalinya, gejala penyakit secara umum lebih ringan daripada yang pertama. Oleh karena itu, orang yang telah sembuh dari infeksi pertama tidak direkomendasikan untuk menerima vaksin lagi. 

Vaksin Jynneos untuk penyakit cacar monyet dan smallpox (Foto: drugsdiscoverytrends.com)
Vaksin Jynneos untuk penyakit cacar monyet dan smallpox (Foto: drugsdiscoverytrends.com)
Ynneos adalah vaksin cacar monyet yang telah disetujui US-FDA untuk digunakan sebagai pencegahan penyakit smallpox dan cacar monyet (monkeypox) pada pasien dewasa mulai usia 18 tahun yang mempunyai resiko tinggi tertular infeksi.

Ynneos merupakan preparat vaksin hidup dari strain Modified Vaccinia Ankara-Bavarian Nordic (MVA-BN), jenis virus Orthopox yang dilemahkan, dan tidak dapat bereplikasi di sel manusia. 

Virus MVA-BN ditanam dalam sel Fibroblas Embrio Ayam (Chicken Embryo Fibroblast/CEF) primer.

Sebagaimana vaksin lain, vaksin cacar monyet tidak direkomendasikan diberikan kepada individu yang memiliki riwayat reaksi alergi parah seperti reaksi anafilaksis. Pasien harus menginformasikan kepada petugas kesehatan bila memiliki riwayat alergi terhadap antibiotik gentamicin, ciprofloxacin, protein ayam atau protein telur. 

Hal ini karena dalam setiap 0,5 mL dosis vaksin kemungkinan mengandung protein (≤ 500 mcg), gentamisin (≤ 0,400 mcg) dan ciprofloksasin (≤ 0,005 mcg). 

Gentamisin dan ciprofloksasin adalah antibiotik yang digunakan untuk mencegah kontaminasi bakteri dalam proses produksi vaksin yang harus steril (bebas mikroba). Sebagian besar antibiotik ini memang dihilangkan selama proses pemurnian (purifikasi) vaksin, namun sejumlah sangat kecil jejak masih dapat tertinggal. 

Kelompok beresiko tinggi

Dilansir dari medcom.id, juru bicara WHO, Tarik Jasarevic, WHO tidak merekomendasikan masker sebagai upaya pencegahan di tengah wabah. Dari cara penularannya, vaksin akan diberikan hanya untuk kelompok yang paling beresiko. 

Kelompok beresiko tinggi yang menjadi sasaran vaksinasi adalah LSL (Lelaki berhubungan Seks dengan Lelaki), pasangan seks multipel, penderita human immunodeficiency virus (HIV), dan individu yang kontak dengan penderita Mpox dalam dua minggu terakhir. 

Petugas laboratorium yang melakukan pemeriksaan spesimen virologi, terutama di daerah yang ada kasus cacar monyet, dan petugas yang menangani pasien cacar monyet juga menjadi prioritas untuk mendapatkan vaksin. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun