Vaksin cacar monyet berguna untuk mencegah dan meminimalkan derajat keparahan penyakit. Vaksinasi juga berguna untuk mencegah meluasnya penyakit menjadi wabah.Â
Orang-orang yang sudah divaksin tetap harus menghindari kontak secara dekat (kulit ke kulit) dengan orang yang sedang terinfeksi.Â
Mereka yang sudah terinfeksi dan sembuh, tidak perlu mendapat vaksin lagi. Hal ini karena mereka yang sudah pernah terinfeksi sangat jarang terinfeksi untuk kedua kalinya.
Menurut data CDC yang belum dipublikasi, infeksi ulang terjadi pada kurang dari 0.1% pasien di Amerika Serikat yang sudah pernah terinfeksi cacar monyet sebelumnya. Pada infeksi kedua kalinya, gejala penyakit secara umum lebih ringan daripada yang pertama. Oleh karena itu, orang yang telah sembuh dari infeksi pertama tidak direkomendasikan untuk menerima vaksin lagi.Â
Ynneos adalah vaksin cacar monyet yang telah disetujui US-FDA untuk digunakan sebagai pencegahan penyakit smallpox dan cacar monyet (monkeypox) pada pasien dewasa mulai usia 18 tahun yang mempunyai risiko tinggi tertular infeksi.
Ynneos merupakan preparat vaksin hidup dari strain Modified Vaccinia Ankara-Bavarian Nordic (MVA-BN), jenis virus Orthopox yang dilemahkan, dan tidak dapat bereplikasi di sel manusia.Â
Virus MVA-BN ditanam dalam sel Fibroblas Embrio Ayam (Chicken Embryo Fibroblast/CEF) primer.
Sebagaimana vaksin lain, vaksin cacar monyet tidak direkomendasikan diberikan kepada individu yang memiliki riwayat reaksi alergi parah seperti reaksi anafilaksis. Pasien harus menginformasikan kepada petugas kesehatan bila memiliki riwayat alergi terhadap antibiotik gentamicin, ciprofloxacin, protein ayam atau protein telur.Â
Hal ini karena dalam setiap 0,5 mL dosis vaksin kemungkinan mengandung protein (≤ 500 mcg), gentamisin (≤ 0,400 mcg) dan ciprofloksasin (≤ 0,005 mcg).Â
Gentamisin dan ciprofloksasin adalah antibiotik yang digunakan untuk mencegah kontaminasi bakteri dalam proses produksi vaksin yang harus steril (bebas mikroba). Sebagian besar antibiotik ini memang dihilangkan selama proses pemurnian (purifikasi) vaksin, namun sejumlah sangat kecil jejak masih dapat tertinggal.Â
Kelompok berisiko tinggi