Di beberapa negara, terdapat komunitas yang menolong menghubungkan individu hikikomori satu sama lain. Mereka membuat kelompok untuk dapat saling mendukung. Grup juga dibuat untuk terapi dan mereka melakukan aktivitas bersama untuk menumbuhkan rasa saling memiliki dan mengurangi keinginan untuk mengisolasi diri.Â
Di Prancis, rumah sakit Sainte Anne yang bergerak khusus di bidang psikiatri dan saraf memiliki tim medis yang dilatih untuk menolong mereka yang melakukan hikikomori. Pasien hikikomori akan dirawat dalam jangka waktu tertentu dan mendapatkan konseling tiga hingga empat kali dalam seminggu. Mereka juga diharuskan melakukan aktivitas seperti sarapan bersama dengan pasien lainnya untuk menjaga dan mendorong mereka tetap memiliki interaksi dengan manusia lain. Hal ini tentunya terjadi secara bertahap.Â
Perawatan di rumah sakit dapat membantu karena pelaku hikikomori dipaksa keluar dari lingkungan keluarganya sehari-hari di mana ia mengurung diri. Pelaku juga dipaksa untuk berhenti dari kegiatan menggunakan komputer yang menjadi pelariannya sehari-hari. Perawatan di rumah sakit adalah salah satu opsi yang memberi harapan.Â
Di rumah sakit, mereka juga bermain permainan tertentu dengan pasien lain yang direhabilitasi dan aktivitas tersebut telah membantu beberapa pelaku hikikomori dalam membangun koneksi sosial. Terkadang mereka juga merasa berguna karena dapat membantu orang lain. Interaksi dengan orang lain di rumah sakit membantu mereka untuk mendapatkan kepercayaan diri kembali.Â
Kelompok atau grup support yang dikelola dengan baik juga dapat melakukan berbagai pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan anggota-anggotanya untuk mengembangkan kemampuan dan keahlian praktis yang bermanfaat bagi hidup sehari-hari, seperti self-care, manajemen waktu, dan membangun kepercayaan diri.Â
Dilansir dari kanal Youtube Java Discover dengan judul "Japan's Most Extreme Social Recluses; Hikikomori in their Personal Prison", terdapat sebuah organisasi di Jepang yang membangun rumah untuk dihuni oleh beberapa orang hikikomori yang menjalani terapi. Mereka tinggal bersama dan belajar hidup bersama. Setiap malam, tiga orang bekerja sama untuk memasak dan menyediakan makanan untuk kemudian disantap oleh seluruh penghuni rumah bersama-sama.Â
Ide menyediakan makanan untuk dapat dinikmati bersama ini dapat dicontoh bukan? Organisasi ini juga menyarankan anak-anak muda hikikomori untuk bekerja minimal seminggu sekali, biasanya mereka membantu pekerjaan di restoran-restoran dan toko pembuat roti.Â
Seorang pelaku hikikomori mengaku kondisinya membaik setelah 2 bulan menjalani terapi seperti yang dirancang oleh organisasi ini. Ia mengaku sudah tidak merasa cemas harus ke supermarket sendirian dan dapat merasa senang pergi ke luar untuk berbelanja. Ia berjanji pada dirinya sendiri untuk secara bertahap terus membuat perkembangan diri.Â
Mendukung individu dengan hikikomori membutuhkan kesabaran dan komitmen untuk kesembuhan jangka panjang. Mereka perlu dibantu dalam membangun perasaan berharga dalam diri mereka. Isu harga diri yang rendah ini perlu dibantu untuk diselesaikan.Â
Pendekatan yang dilakukan juga sifatnya beragam dan individual, tergantung pada penyebab seseorang melakukan hikikomori. Bantuan profesional diperlukan bila yang bersangkutan juga memiliki isu kesehatan mental seperti depresi dan gangguan cemas.Â
Konflik keluarga kadang menjadi faktor yang berkontribusi dalam hikikomori. Menyelesaikan konflik keluarga akan sangat mendukung penyembuhan mereka.Â