Mohon tunggu...
Shirley
Shirley Mohon Tunggu... Lainnya - Berpengalaman sebagai Apoteker di sebuah rumah sakit

Saya menyukai alam, musik, dan sejarah dunia. "Bacaan yang baik menyehatkan pikiran sebagaimana olahraga yang tepat menyehatkan raga."

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Tanggapan Dokter Kandungan Tentang Gender Imane Khalif

7 Agustus 2024   17:28 Diperbarui: 7 Agustus 2024   17:56 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Imane Khelif (Foto: tvberitanews.com )

Imane Khelif gagal di dalam uji kelayakan terkait hasil tes kromosomnya di Kejuaraan Dunia 2023 yang lalu. Hal ini dinyatakan secara resmi oleh Asosiasi Tinju Internasional (International Boxing Association/IBA).

Khelif telah menjadi pusat kontroversi di Olimpiade Paris setelah ia mengalahkan Angela Carini. Carini dari Italia langsung memutuskan untuk mundur di detik ke-46 setelah ia dipukul oleh Khelif. Carini tidak menjabat tangan Khelif setelah wasit mengangkatnya. Ia menangis dalam arena setelah berlutut. 

Karena aksinya ini, perbincangan di publik pun mencuat tentang apakah Khelif layak diizinkan untuk bertanding setelah hasil tes kelamin yang membuatnya ditolak oleh IBA. Sedangkan IOC(International Olympic Committee) berulang kali membela hak Khelif untuk bertanding. 

Carini mengaku ia mengundurkan diri setelah rasa sakit dari pukulan Khelif dan hidungnya berdarah kemudian. "Saya tidak dapat bernafas lebih lanjut. Saya memikirkan keluarga, saya melihat saudara laki-laki saya yang berdiri, dan saya pergi ke sudut untuk berhenti ... Saya belum pernah dipukul dengan pukulan yang sebegitu kuatnya." kata Carini. 

"Semua kontroversi ini membuat saya sedih, saya minta maaf untuk lawan saya juga. Bila IOC menyatakan ia berhak bertanding, saya menghormati keputusan itu," kata Carini meminta maaf karena tidak menyalami Khelif setelah kejadian tersebut. 

"Saya tidak bermaksud demikian. Sebenarnya saya hendak meminta maaf kepadanya dan semuanya. Saya marah karena Olimpiade ini  hilang bagaikan asap. Saya tidak mempunyai apapun untuk melawan Khelif. Sesungguhnya, jika saya bertemu dengannya kembali saya akan merangkulnya," kata Carini. 

Khelif, 25 tahun, dari Aljazair sempat dituding sebagai transgender atau interseks, setelah didiskualifikasi di kejuaraan dunia tahun lalu. Namun dalam Olimpiade Paris ini, ia tetap diizinkan bertanding di kelas putri oleh IOC. Selain Khelif, IBA juga mendiskualikasi pemain dari Taiwan Lin Yu-Ting (28 tahun) dengan alasan yang sama.

Karena kontroversi yang terus berlangsung, maka pada Senin, 5 Agustus 2024 IBA menggelar konferensi pers di Paris untuk menjawab alasan diskualifikasi keduanya.  

IBA mengklarifikasi bahwa hasil tes baik Khelif maupun Yu-Ting memang menunjukkan hasil kromosom yang membuat mereka tidak memenuhi syarat untuk bertanding di kategori putri.

Hadir dalam konferensi pers ini Sekretaris Jenderal dan CEO IBA Chris Robert; Dr. Ioannis Filippatos, presiden Komite Tinju Uni Eropa dan mantan Ketua Komite Medis IBA; Gabrielle Martelli, ketua Komite Pelatih IBA. Hadir secara online juga di layar Zoom, Presiden IBA Umar Kremlev.

Pernyataan Sekretaris Jenderal dan CEO IBA Chris Robert

Chris Robert mengawali konferensi pers dengan mengatakan IBA tidak bermaksud memperkeruh Olimpiade dan angkat bicara setelah kontroversi akan kemenangan Khelif atas Angelayang hanya dalam 46 detik di minggu lalu.

Chris Robert mengatakan kepada wartawan, “Uji darah telah dilakukan, tes kelamin telah dilakukan, sebagaimana seharusnya, menjelang Kejuaraan Dunia Wanita pada tahun 2022 di Istanbul. Pada 17 Mei 2022, uji darah dilakukan oleh laboratorium di Istanbul. Hasilnya telah diumumkan pada 24 Mei 2022. 

Hasil-hasil tersebut tidak konsisten, di mana hal tersebut mengundang sejumlah pertanyaan mengapa demikian. Kita berangkat ke Kejuaraan Dunia Wanita 15-26 Maret [tahun 2023, di India]. Pada 17 Maret 2023, kedua petinju diminta untuk melakukan uji darah lebih lanjut. Hal itupun dilakukan, dan pada 23 Maret 2023 hasilnya keluar, di mana kromosom mereka tidak memenuhi syarat pertandingan – hal itulah yang membuat keduanya tidak layak ‘ineligible’.”

“Hal ini kemudian diratifikasi lebih lanjut oleh dewan direksi kami. Keputusan diambil untuk mengeliminasi kedua petinju dari Kejuaraan Dunia kami. Bagi Khelif dan untuk Yu-Ting, adalah jelas aturan teknis dan kompetisi yang berlaku oleh IBA berbeda dengan IOC,” kata Chris Robert.

“Hal ini sulit karena keduanya telah bekerja sangat keras untuk mencapai tujuan mereka, dan tentunya kita juga dalam posisi sulit saat ini. Tidak pernah menjadi tujuan kami untuk membawa hal ini tentang … Kami tidak mampu membuka hasil-hasil tes ini, namun Anda dapat membaca tersirat akan hasilnya,” kata Robert lagi.

Robert menambahkan bahwa setelah mendapatkan kontak dari masing-masing Komite Nasional Olimpiade Aljazair dan Taiwan, IBA tidak dapat menyingkapkan informasi apapun terkait salah satunya.

Robert menegaskan pertandingan Khelif-Carini adalah “bencana” dan hal itu mengecewakan keduanya.

Dilansir dari Time.com, Roberts memberikan batas waktu untuk menguji Khelif dan Yu-Ting dan dokumentasinya.  

Pernyataan Presiden IBA Umar Kremlev 

Dalam konferensi pers tersebut, Kremlev hadir secara online

“Kami mempunyai tes-tes genetis yang menunjukkan mereka adalah laki-laki. Kami belum memeriksa di antara kedua kakinya. Ada dokter-dokter dan petugas medis yang dapat memverifikasi hal-hal ini. Kami tidak tahu apakah mereka terlahir demikian atau telah melakukan perubahan,” kata Kremlev.

Presiden IBA itu kemudian berkata,” Saya tidak hadir saat Khelif lahir di rumah bersalin Aljazair. Kami tidak melihat surat-surat dari rumah bersalin ataupun pemeriksaan mendalam tubuh mereka. Bila saya dituduh karena hal ini, maka saya akan membawa semua dokumen dan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk membuktikan saya adalah laki-laki sejati.”

Kremlev juga mengatakan hasil tes keduanya menunjukkan kadar testosteron yang "sangat tinggi". Khelif disebut telah mengajukan banding atas keputusan diskualifikasi dirinya, namun kemudian ia mencabut bandingnya tersebut. Masih belum jelas alasan bandingnya itu dicabut.

Dr. Ioannis Filippatos dalam konferensi pers di Paris (Foto:Reduxx.info)
Dr. Ioannis Filippatos dalam konferensi pers di Paris (Foto:Reduxx.info)

Pernyataan mantan Ketua Komite Medis IBA Ioannis Filippatos

Presiden Konfederasi Tinju Eropa Ioannis Filippatos yang juga mantan Ketua Komite Medis IBA berbicara kemudian di konferensi pers klarifikasi ini. 

Ioannis adalah seorang dokter spesialis kandungan dan kebidanan. Ia mengatakan alat uji IOC untuk menentukan kelamin atau gender peserta tinju bermasalah karena hanya berdasarkan paspor. Dokter Ioannis mengatakan sains telah secara jelas mendefenisikan kelamin biologis. 

"Hasil medis, hasil darah, terlihat, dan laboratorium mengatakan petinju ini adalah laki-laki. Masalahnya adalah kami melakukan dua pemeriksaan darah dengan kariotipe laki-laki. Ini jawaban dari laboratorium," ungkapnya mengonfirmasi baik Khelif maupun Yu-Ting secara biologis bukanlah berjenis kelamin perempuan.  

"Medis adalah pengetahuan, bukan opini. Sebuah paspor dapat memberikan kita kesempatan menjadi pria, dan besok ketika saya kembali ke Athena, saya dapat pergi ke pejabat saya dan mengubah namaku dari Ioannis menjadi Ionnia. Apakah artinya saya menjadi perempuan esok harinya? Tolong. Alam dan dunia biologi tidak berubah," tegasnya yang juga adalah seorang spesialis fertilisasi in-vitro (bayi tabung), dilansir dari media ReduxxMag

Dari situs EUBC (European Boxing Confederation), Dr. Ioannis Filippatos adalah seorang ahli bedah (surgeon), dokter spesialis kedokteran olah raga (sport medicine), dan juga spesialis Ob/Gyn (kandungan). 

Ia memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun di rumah sakit terkenal REA Hospital di Athena, Yunani. REA Hospital telah mendapat sertifikasi internasional oleh Swiss Approval International sebagai salah satu rumah sakit terbaik sejak 2016 dan status ini berlaku hingga tahun 2025.

(Foto:EUBC.com)
(Foto:EUBC.com)
Dr. Ioannis mempunyai banyak peran selama ini dalam organisasi IBA maupun EUBC, antara lain:

IBA Chairman Medical & Anti-doping Committee; IBA Medical Courses Intructor (2014- sekarang); IBA Covid-19 Manager; IBA World Championships Head Ringside Doctor; IBA Qualification Championships for Olympic Games 2016; Test Event for Olympic Games Rio Brazil; IBA WSB & IBA APB (professional boxing) ringside Doctor; IBA Head of Medical Logistics for all IBA professional boxers; EUBC Medical Commission Chairman (2016-2020); EUBC Ringside Doctor (lebih dari 25 kejuaraan, di semua kategori umur); Monaco Boxing Olympic Team Doctor -2019, Dll. 

Pernyataan Presiden dari Komite Pelatih IBA Gabriele Martelli

Dilansir dari independent.co.uk, Gabriele Martelli, mengatakan Khelif dan Yu-Ting mempunyai “keuntungan yang tidak adil”.  

“Jika kami kalah karena keuntungan yang tidak adil ini, kita mungkin terluka secara emosi, fisik, karena keuntungan tersebut digunakan untuk meraih medali dari kita. Namun dalam olah raga kami ini, hal itu berbeda. Ini berbahaya; ketika ada keuntungan yang tidak adil, seseorang dapat meninggal,” jelas Martelli.

Konferensi pers ini tidak berjalan dengan mulus terjadi kesalahan teknis, kendala bahasa, dan juga diwarnai dengan kemarahan. 

Sejak berpisah dengan IBA, IOC telah mengatur pertandingan tinju di Olimpiade Tokyo dan Paris. Untuk mengawasi pertandingan yang sedang berlangsung, IOC membentuk Unit Tinju Paris (Paris Boxing Unit). 

Legitimasi dan integritas IBA telah dipertanyakan dalam beberapa tahun terakhir ini. IBA dipimpin oleh seorang berkebangsaan Rusia, Umar Kremlev dan disebut didukung oleh perusahaan energi Rusia Gazprom. 

Pada Kejuaraan Dunia 2023, Khelif mendadak didiskualifikasi sebelum meraih medali emas setelah mengalahkan Azalia Amineva dari Rusia pada semi-final. Rekor Amineva yang tidak terkalahkan pun kemudian dipulihkan. Sedangkan IOC mencabut pengakuan kepada IBA pada 2023 karena isu seputar keuangan, tata kelola, etik, wasit, dan penjurian, di mana IBA dengan keras membantah tuduhan-tuduhan tersebut. 

IBA sudah tidak menjalankan pertandingan tinju Olimpiade sejak 2016 dan pada April 2024, pengadilan arbitrasi menguatkan keputusan IOC untuk mencabut status IBA.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun