Orang yang mengalami henti jantung mendadak sering kali tampak seakan-akan sehat dan tidak mempunyai masalah kesehatan dalam sehari-harinya. Namun sebenarnya tidaklah demikian.
Penyebab paling umum dari henti jantung mendadak adalah adanya gangguan irama jantung yang disebut fibrilasi ventrikular. Beberapa kondisi fisik jantung juga membuat seseorang menjadi lebih rentan dengan gangguan irama jantung.
Kondisi jantung yang dapat berakibat lebih lanjut pada henti jantung mendadak antara lain:
- kardiomiopati hipertrofik (kondisi penebalan otot jantung secara genetik);
- aritmia jantung;
- infark miokard (serangan jantung akibat adanya penyumbatan sebelumnya);
- penyakit jantung koroner;
- gangguan atau kelainan katup jantung;
- dan lain-lain kelainan jantung bawaan.
Kelelahan, dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit (khususnya kalium dan magnesium), obat-obatan tertentu yang dapat meningkatkan kondisi aritmia yang mengancam dan stress berkepanjangan dapat memperburuk kondisi jantung di atas.
Pada kasus infark miokard akut, serangan jantung terjadi karena adanya penyumbatan pada pembuluh arteri jantung. Gejalanya adalah nyeri dada yang intens, sesak napas, keringat dingin, dan pingsan.