Henti Jantung Mendadak
Henti jantung mendadak (sudden cardiac arrest) adalah kondisi darurat di mana organ jantung berhenti berdetak secara tiba-tiba.
Ketika detak jantung berhenti, maka aliran darah ke otak dan organ vital lainnya pun terhenti, dan ketika denyut nadi tidak ada maka korban berhenti bernapas dan tidak sadarkan diri.
Berbeda dengan serangan jantung (heart attack), henti jantung mendadak disebabkan oleh gangguan impuls listrik yang mengganggu kerja jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh.Â
Tidak ada sumbatan pada jantung seperti pada kejadian serangan jantung. Namun serangan jantung dapat mengubah aktivitas listrik jantung yang kemudian mengakibatkan henti jantung mendadak.
Walaupun jarang terjadi, namun henti jantung mendadak adalah penyebab utama kematian pada atlet-atlet muda. Gejalanya sangat khas yaitu korban tiba-tiba kolaps, tidak ada denyut nadi, tidak ada napas, dan kehilangan kesadaran.
Terkadang korban merasakan gejala seperti nyeri dada, sesak napas, mendadak lemas, denyut nadi yang cepat dan tidak teratur (palpitasi), sesaat sebelum terjadi henti jantung. Namun gejala-gejala ini memang tidak dirasakan bertahap, oleh karenanya disebut henti jantung mendadak.
Laju dan irama jantung kita dikontrol oleh signal listrik. Signal listrik yang tidak normal atau pun berlebihan akan mengakibatkan detak jantung yang terlalu cepat, terlalu lambat, ataupun tidak beraturan. Perubahan dari irama jantung yang normal ini disebut dengan aritmia.Â
Beberapa jenis aritmia dapat terjadi secara singkat dan tidak berbahaya. Jenis aritmia lainnya dapat mengakibat henti jantung mendadak.
Apa Penyebab Henti Jantung Mendadak?
Kejadian henti jantung mendadak tidaklah terjadi begitu saja. Kita pasti pernah mendengar cerita atau membaca berita tentang orang yang mendadak meninggal atau pingsan ketika berolahraga atau melakukan aktivitas tertentu.