Vaksin CYD-TDV ini direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) bagi anak-anak dengan usia tersebut di atas yang dibuktikan dengan adanya riwayat rawat inap dengan diagnosis demam dengue atau pemeriksaan serologi IgG anti dengue positif.
Dengvaxia sudah diizinkan oleh digunakan di Uni Eropa sejak Desember 2018 dan Mei 2019 di Amerika Serikat (AS). Â Keamanan dan efektivitas Dengvaxia sudah diteliti pada sekitar 35.000 individu di daerah endemik di Puerto Rico, Amerika Latin dan wilayah Asia Pasifik. Dengvaxia telah diizinkan digunakan di 19 negara dan Uni Eropa. Di Indonesia, Dengvaxia diizinkan digunakan oleh BPOM sejak Agustus 2022.Â
Dengvaxia diberikan sebanyak tiga dosis, di mana dosis kedua dan ketiga diberikan setelah 6 dan 12 bulan setelah dosis pertama.Â
vaksin TAK-003Â atau Qdenga diindikasikan untuk individu berusia 6-45 tahun, baik yang seropositif maupun seronegatif (belum memiliki antibodi terhadap virus dengue).Â
Sedangkan
Qdenga disetujui digunakan di Uni Eropa sejak Desember 2022. Sedangkan Indonesia menjadi negara pertama yang menyetujui penggunaan Qdenga yaitu sejak Agustus 2022.Â
Vaksin Qdenga diberikan sebanyak dua dosis dan dosis kedua diberikan dengan jarak tiga bulan setelah dosis pertama.Â
Bila ada pertanyaan apakah anak yang sudah pernah terkena DBD masih perlu diberikan vaksin? Maka jawabannya iya. Imunisasi dengue tetap perlu bagi mereka yang sudah pernah terkena DBD karena tidak mungkin seseorang terkena empat jenis serotipe virus dengue sekaligus.Â
Biasanya, anak hanya terkena satu jenis serotipe virus dengue ketika terserang DBD. Vaksin dengue yang mengandung 4 serotipe dengue adalah metode pencegahan yang efektif karena tubuh akan membentuk kekebalan terhadap tiga serotipe dengue lainnya yang belum menginfeksi tubuh.Â
Bagaimana keefektifan vaksin dengue?
Studi menunjukkan vaksin CYD-TDV memiliki efikasi sekitar 82 persen terhadap gejala dengue terkonfirmasi, 79 persen terhadap risiko rawat inap, dan 84 persen terhadap derajat keparahan penyakit. (2,5).Â
Berdasarkan uji klinis, diketahui Qdenga memiliki efikasi 80,2 persen mencegah DBD dan mencegah rawat inap sebesar 95,4 persen. Keduanya memiliki efikasi yang baik bagi individu dengan seropositif maupun seronegatif.Â