Nyonya Murti menatap tajam kepada ketiga laki-laki berbadan tegap dihadapannya.
"Kalian bertiga," panggilnya dingin, "apa sudah menikah?!" melipat tangan dengan angkuh.
"Sudah, nyonya." Jawab semuanya serentak sambil mengangguk.
"Carikan orang yang bersedia menikah dengan pitriku! Pastikan dia berperilaku baik! Tampan dan sempurna. Tak peduli dia kaya atau miskin. Akan kuberikan jabatan penting di perusahaan! Usahakan dia cerdas dan berpendidikan tinggi!"
Ketiga ajudan itu terdiam dan saling melirik.
"Kalian bisa?" suara itu terdengar getir.
"Bisa, Nyonya!" salah seorang menjawab sambil menganggukan kepala.
Nyonya Murti melirik menatap tajam.
"Bagus. Siapa dia?"
"Dia karyawan yang magang di perusahaan kita, nyonya."
"Karyawan kita? Siapa namanya?" Nyonya Murti seperti tertarik.