Apabila ada orang yang masuk ke bangunan suci memiliki niat yang jahat (negatif), maka akan terkena balasan yang setimpal. Sehingga kita harus hati-hati dan bersikap baik serta sopan jika berkunjung ke bangunan suci khususnya di Bali karena adat mereka masih sangat kental.Â
Akan tetapi, arca Dwarapala di Bali sudah terdapat pergeseran posisi arca Dwarapala yang sudah tidak hanya diletakkan pada bangunan suci saja melainkan juga pada sekolah, hotel, maupun toko.Â
Selain itu, untuk sekarang arca yang digambarkan tidak hanya berwujud raksasa tetapi juga wujud tokoh mitologis agama Hindu-Buddha, misalnya Dewa Ganesha, Dewa Wisnu, dan tokoh-tokoh yang dipuja dalam agama tersebut. Hal tersebut didasarkan karena pada masa lalu tokoh-tokoh tersebut memiliki pasangan tokoh pengiring (Dwarapala) yang menjaga pintu masuk bangunan suci (Wanda Masyita Ja'far, 2022).
Dwarapala yang ada di wilayah Bali ini memiliki ciri khas yang biasanya tersusun dari sepasang tokoh dengan perbedaan karakter, kedudukan, dan posisi. Biasanya, sepasang Dwarapala ini digambarkan dengan penggabungan dua karakter yang berbeda (Konsep Rwa Bhineka).Â
Misalnya terdapat pasangan Dwarapala kakak adik Subali dan Sugriwa, pasangan suami istri Pan Brayut dan Men Brayut, dan lain sebagainya. Jadi, tatanan dari pasangan Dwarapala ini mengikuti adat istiadat yang ada di lingkungan setempat (wilayah Bali). Seperti, arca Dwarapala yang menjaga wilayah Uluwatu dan Sangeh yang digambarkan dengan figur monyet karena wilayah tersebut memang habitat satwa monyet.Â
Untuk tata cara penempatan arca Dwarapala ini, Dwarapala maskulin (sosok laki-laki) digambarkan dengan figur tinggi dan biasanya ditempatkan pada sisi kiri pintu atau gerbang.Â
Sedangkan jika Dwarapala feminin (sosok perempuan) digambarkan dengan figur yang lebih rendah dan ditempatkan pada sisi kanan pintu maupun gerbang. Mengapa arca maskulin dan feminin mempunyai perbedaan dalam hal figur? Hal tersebut berfungsi untuk memudahkan kita dalam menganalisis mana arca yang maskulin dan feminin.Â
Selain itu, memang dalam adat Bali pasti terdapat makna yang ingin disampaikan dalam penggambaran arca tersebut. Arca Dwarapala yang maskulin digambarkan lebih tinggi karena memiliki simbol alam atas, sedangkan arca yang feminin digambarkan lebih rendah karena menyimbolkan jalan atau tingkat menurun (Arina, 2019).
Referensi
Ardysatria. (2023, Desember 8). Apa yang Anda Ketahui Tentang Arca Dwarapala? Retrieved from Dictio.id: https://www.dictio.id/t/apa-yang-anda-ketahui-tentang-arca-dwarapala/8716/2
Arina, M. (2019). Mengenal Dwarapala, Patung Penjaga Tempat Suci di Bali. Retrieved from Etnis.id: https://etnis.id/mengenal-dwarapala-patung-penjaga-tempat-suci-di-bali/