Mohon tunggu...
Shinta Tri Yuliasari
Shinta Tri Yuliasari Mohon Tunggu... -

It's better to try, rather than not doing anything. Keep fighting till the end!!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gudang Terlarang (Bag. 3)

17 Maret 2014   22:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:49 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Mana bisa begitu. Aku kan wanita. Pakai itu saja," kataku sambil menunjuk ke arah bangku di luar gudang. "Kita bisa naik bersama dengan ini,"


Aku dan Andre mulai melanjutkan misi kami untuk memata-matai Airin palsu. Di dalam gudang, terlihat Airin sedang berdiri membelakangi kami. Dia seperti berdebat dengan seseorang, lalu tertawa cekikikan. Menakutkan. Ekspresi mukanya berubah.


"Sudahlah. Hidup seperti ini sangat menyenangkan. Kamu tidak usah lagi menggangguku. Aku tidak akan mengembalikan tubuh ini padamu!" kata Airin palsu.

Tunggu. Mengembalikan tubuh ini? Apa benar kalau jiwa yang sekarang ada di tubuh Airin adalah sesuatu yang lain?

"Percuma juga! Yang bisa melihat kamu cuma aku. Teman-temanmu itu, benar-benar tidak berguna. Setiap hari hanya menggangguku saja. Apa mereka tidak sadar juga. Kalau keberadaan mereka di sini pun, aku bisa merasakannya..." kata Airin sambil melihat ke arahku dan Andre. Badannya masih membelakangi kami tapi kepalanya bisa diputar dan melihat tajam ke arah kami.


Astaga! Aku dan Andre meloncat dari bangku dan mulai berlari sekuat tenaga. Makhluk apa yang ada di tubuh Airin sekarang? Lalu, apa yang diajak bicara Airin palsu tadi adalah Airin yang asli? Jiwanya masih ada, berarti ada kemungkinan dia masih bisa diselamatkan. Tapi, untuk sekarang, lari dulu saja!


Airin tidak berangkat kerja hari ini. Apa yang bisa aku lakukan? Aku takut. Tapi aku ingin Airin kembali seperti semula. Airin yang selalu tersenyum manis pada siapapun.


"Sst... Shireen,"

Ada yang memanggilku? Tapi tak ada siapapun di sini. Kebetulan pagi itu hanya aku dan Airin yang bertugas jadi praktis divisi kami kosong sejak Airin tidak berangkat kerja sekarang.

"Sst... Shireen,"

"Aduh. Suara siapa ya? Aku orang penakut. Tolong jangan main-main atau aku akan pingsan sekarang juga,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun