Mohon tunggu...
Shinta Susmita
Shinta Susmita Mohon Tunggu... -

Shinta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

The Clover

29 Juni 2015   08:04 Diperbarui: 7 Januari 2016   12:06 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Mmm... oke deh, gue setuju”, akhirnya kuputuskan untuk ikut rencana mereka.

“Gitu aja lama banget mikirnya Rin. Nah, sekarang lu gimana Dan?”

“Ka...karena kalian maksa ya udah gu...gue ikutan”, katanya sambil memalingkan wajahnya. Kami bertiga tersenyum melihatnya, tahu bahwa Dani sebenarnya sama sekali nggak terpaksa. Kalau Dani ngomongnya mulai agak gagap dan memalingkan wajahnya, tandanya dia malu-malu mau. Mungkin orang lain akan menganggapnya judes atau sombong kalau melihatnya seperti itu, tapi kami sudah terbiasa dan maklum dengan sifatnya ini, malah aku menganggap itu sangat manis.

...

                Minggu-minggu ujian telah berakhir, akhirnya bisa fokus juga sama pentas seni. Tentu saja kami sudah mendaftarkan diri untuk mengisi acara. Setelah melalui perdebatan panjang yang benar-benar nggak mutu, akhirnya kami memutuskan untuk menampilkan lagu Project Pop yang berjudul Ingatlah Hari Ini. Sekarang ini aku sedang berada di teras depan rumah sambil memetik gitarku, inilah yang aku lakukan jika aku sedang senggang.

Dimalam yang sesunyi ini

Aku sendiri tiada yang menemani

Akhirnya kini kusadari

Dia telah pergi tinggalkan diriku

                Aku menyenandungkan lagu ini bukan karena aku lagi galau‒bukan, hanya saja lagu ini enak sekali untuk didengarkan. Aku menutup mataku, menikmati lagu yang kunyanyikan sambil memetik gitar dengan tempo yang lambat. Tiba-tiba seseorang menginterupsiku‒lebih tepatnya tiga orang, siapa lagi kalau bukan temen seperjuanganku.

“Rin!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun