Menjalani hidup itu mengenai 'trial and eror'. Jika suami sebagai kepala maka istri sebagai tiang dalam keluarga, oleh sebab itu sebagai perempuan yang dituntut terlalu banyak, kita harus selalu tegar dan tetap kuat. Karena bukan seperti laki-laki yang pekerjaan utamanya adalah mencari nafkah, sehingga asalkan laki-laki handal dalam mencari nafkah maka dianggap lelaki yang 'baik'.
Namun perempuan punya segudang tanggung jawab fisik maupun moral. Mungkin kita terlihat lemah dan lembut dari luar namun sebagai perempuan kita selalu mempunyai kekuatan adaptasi tak terbatas ketika diharuskan untuk bertahan demi keluarga terutama anak-anaknya. Terakhir yang kita harus kita yakini adalah, kita lahir sebagai perempuan, bukan tanpa alasan.
Tuhan memilih kita lahir sebagai perempuan pasti karena kita dianggap mampu dan bisa. Oleh sebab itu, kita tidak boleh menyerah menjadi perempuan yang kuat dan berdaya guna, entah itu bagi sesama, bagi masyarakat, bagi keluarga, bagi anak atau bagi diri kita sendiri.
Apapun pilihanmu, apapun pekerjaanmu, apapun profesimu dan label yang disematkan untukmu, wahai perempuan! Kalian hebat! Selamat hari Karitini untuk semua perempuan hebat!
"Setiap kali seorang perempuan membela dirinya sendiri, tanpa menyadarinya, tanpa mengklaimnya, dia membela semua perempuan." - Maya Angelou
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H