Mohon tunggu...
Shinta Kristianti
Shinta Kristianti Mohon Tunggu... Dosen - Bidan, Dosen, Mahasiswa Program Doktoral Kesmas Universitas Sebelas Maret

Menulis untuk peradaban, mewariskan ilmu pengetahuan, memanjangkan umur (Dr. Argyo Dermatoto)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Aku Sudah Tahu Rasanya Minum yang Manis, Ah Rasanya Cuma seperti Itu!

2 Oktober 2022   00:21 Diperbarui: 6 Oktober 2022   02:35 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Dokumen Pribadi)

Kalau di desa, sepertinya harus ke toko tertentu untuk dapat minuman manis dalam kemasan, atau harus membuat sendiri dulu di rumah, akhirnya minum manis akan sedikit tertunda.

Pesanlah minuman dengan gula terpisah (Sumber: Dokumen Pribadi)
Pesanlah minuman dengan gula terpisah (Sumber: Dokumen Pribadi)

Tingginya prevalensi konsumsi minum makan manis dapat berkontribusi terhadap kejadian diabetes. 

Mungkin kita juga tidak akan bisa meninggalkan kebiasaan minum makan manis, namun ada banyak tips bagaimana kita harus mulai memperhatikan perilaku yang berisiko pada kesehatan kita.

Bagaimana kita dapat mengurangi konsumsi minum manis?

  • Meningkatkan keyakinan diri, bahwa kita masih tetap dapat menikmati sedapnya minuman tanpa gula/dengan mengurangi gula. Atau katakanlah dalam hati, saya sudah pernah tahu rasanya minum yang manis, akan saya coba minum yang kurang manis...nah ini adalah suatu pengalaman yang baru, harus kita coba.
  • Jangan segan memilih minuman yang less sugar atau memesan minuman dengan gula sedikit, ataupun dengan gula terpisah.
  • Jangan takut ditertawain teman karena kita mengurangi minum manis, bilang saja, yaa...aku memang takut diabetes...atau aku sudah manis, takut tambah manis...heee...
  • Ingatlah usia, semakin bertambah usia kita, usia dapat mempengaruhi sistem metabolisme tubuh, pertambahan usia akan memperberat kerja metabolisme tubuh.
  • Mulailah membatasi minuman manis, minta dukungan keluarga dan teman untuk memulai komitmen kita.
  • Bawalah bekal air putih
  • Jika memiliki teman yang sudah mengalami diabetes, mintalah sharing cerita dengannya, tentang bagimana dia tahu kalau dia menderita diabetes, bagaimana dia melakukan diet diabetes, ambillah pelajaran berharga darinya, dan lakukan sesuatu yang baik untuk kesehatan kita sendiri.
  • Berpikirlah, renungkanlah, jika kamu sakit, siapa yang akan rugi? Tentu diri kita sendiri dan keluarga yang sangat mencintai kita.
  • Jangan menunda untuk berubah. Lakukan mulai sekarang, semua waktumu sangat berharga.

Semoga tulisan ini bermanfaat. Selamat mencoba tips saya. Salam Sehat.

Sumber:

  • Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Pusat Data dan Informasi (2020). Tetap Produktif, Cegah dan Atasi Diabetes. Jakarta.
  • Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2018). Laporan Nasional Riskesdas 2018. Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun