diabetes terbanyak di dunia, serta menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang berhasil masuk dalam nominasi tersebut, dengan jumlah penderita diabetes di Indonesia sebesar 10,7 juta. (Kemenkes, 2020)
Indonesia menjadi peringkat ke-7 diantara 10 negara dengan jumlah penderitaBukan sebuah prestasi yang membanggakan.
Diabetes merupakan penyakit menahun yang berupa gangguan metabolik yang ditandai dengan kadar gula yang melebihi batas.Â
Berdasarkan American Diabetes Assosiation (ADA) kriteria Diabetes yaitu bila kadar glukosa darah puasa > 126 mg/dl, glukosa darah 2 jam pasca pembebanan > 200 mg/dl atau glukosa darah > 200 mg/dl, dengan gejala sering lapar, sering haus, sering buang air kecil dan dalam jumlah banyak dan berat badan turun.Â
Diabetes dapat menyebabkan kebutaan, penyakit jantung, penyakit gagal ginjal, bahkan kematian. (Kemenkes, 2020)Â
Perilaku kebiasaan minum makan manis ternyata merupakan salah satu indikator perilaku berisiko kesehatan yang berkaitan dengan penyakit tidak menular.Â
Diabetes merupakan salah satu penyakit tidak menular tersebut, yang dapat diderita akibat perilaku hidup yang berisiko terhadap kesehatan.
Saya akan mencoba menyampaikan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Untuk dapat dipahami, bahwa data Riskesdas ini menyediakan informasi derajat kesehatan yang telah dicapai selama kurun waktu 5 tahun terakhir.
Untuk selanjutnya dalam Laporan Riskesdas kita dapat mengetahui gambaran kesehatan Indonesia mengenai indikator yang berkaitan dengan status kesehatan, pelayanan kesehatan, perilaku kesehatan dan kesehatan lingkungan.
Provinsi di Indonesia yang menjadi peringkat lima besar pertama dari kepemilikan kebiasaan konsumsi minum manis (dalam hal ini minuman yang mengandung tinggi gula) > 1 kali/hari, yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta (71,01%), Kalimantan Selatan (70,82%), Jawa Tengah (68,82%), Kalimantan Utara (67,53%), Lampung (65,95%).Â
Jika berdasarkan karakteristik, mereka yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak mengkonsumsi minuman manis  > 1 kali/hari dengan persentase sebesar 67,32% dibandingkan dengan penduduk yang berjenis kelamin perempuan yang sebesar 55,18%.Â