"TIDAAAAAAAKKKKKKKK!!!" Teriak Si Sabun.
      Tak lama kemudian, Manusia membuang Si Sikat Gigi.
      "Jangan buang Aku. TOLOOOOOONNGGGGGGG!" Teriak Si Sikat Gigi.
      Mereka berdua pun bertemu di tempat sampah. Si Sabun tidak menyadari bahwa kedatangan Si Sikat GigI. Si Sabun meratapi nasibnya. Dia sedih karena selama ini Dia sangat sombong. Melihat Si Sabun yang termenung, Si Sikat Gigi tidak ingin berkomentar karena Dia juga malu mengingat saat Dia mengejek Si Sabun. Semalaman Mereka hanya termenung dan tidak saling berbicara satu sama lain.
      Keesokan harinya, Si Sikat Gigi mendengar bahwa Manusia akan membuang seluruh isi tempat sampah ke pembuangan akhir. Itu artinya Dia akan berpisah selamanya dengan Si Sabun. Sebelum perpisahan itu terjadi, Si Sikat Gigi berkeinginan untuk meminta maaf kepada Si Sabun.
      "Sabun, kamu baik-baik saja?" Tanya Si Sikat Gigi dengan lemah lembut.
      "Jika Kamu ingin mengejekku, lebih baik Kita tidak usah bicara". Jawab Si Sabun dengan sinis.
      "Tidak Sabun. Aku ingin minta maaf. Maafkan Aku karena selama ini Aku telah mengejekmu".
      "Ejekanmu sekarang menjadi kenyataan, seharusnya Kamu bahagia". Kata Si Sabun.
      "Aku tidak bahagia sama sekali. Aku justru menyesal telah mengatakan hal seperti itu padamu. Aku sombong selama ini. Aku pikir, Aku tidak akan dibuang ternyata hidupku juga akan berakhir di pembuangan. Aku sadar bahwa segala sesuatu tidak ada yang bertahan lama. Barang seperti Kita akan digantikan oleh yang baru. Kita akan diganti secara berkala karena Manusia membutuhkan barang yang lebih baik".
      Mendengar perkataan seperti itu, Si Sabun akhirnya menoleh ke belakang dan memandang Si Sikat Gigi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!