Ini kisah Si Roti Coklat dan Si Roti Abon. Mereka hidup berdampingan. Namun, tidak ada kerukunan diantara mereka. Si Roti Coklat menganggap bahwa dirinya lebih baik dari Roti Abon karena Roti Coklat yang lebih dulu hadir di Toko Roti Ceria. Si Roti Abon merupakan anak baru di Toko Roti Ceria.
Roti Coklat sudah terbiasa menjadi idola di toko tersebut. Dia selalu disanjung oleh pembeli dan pemilik toko. Si Roti Coklat menjadi kebanggaan toko tersebut. Namun, seiring berjalannya waktu, pembeli mulai bosan hanya makan roti coklat. Akhirnya, Si Roti Coklat yang dulu menjadi idola kini hanya sebagai hiasan saja di etalase Toko Roti Ceria. Tidak hanya itu, pembeli yang datang ke Toko Roti Ceria pun mulai sepi. Â Melihat keadaan seperti itu, pemilik toko tidak tinggal diam. Dia mencari cara agar roti buatannya habis laku terjual dan tokonya kembali ramai. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
"Dari hari ke hari, toko semakin sepi saja. Roti yang Aku buat selalu sisa. Bagaimana ini?" Keluh Si Pemilik Toko sambal mengambil salah satu roti coklat yang tersisa di etalase toko.
Keesokan harinya, Si Pemilik Toko, sibuk di dapur.
"Apa yang sedang dia lakukan ya?" Tanya Si Roti Coklat.
"Jangan-jangan dia sedang membuat roti rasa baru". Kata Roti Coklat Lainnya.
"Tidak mungkin. Ini tidak boleh terjadi. Kalau sampai ada roti baru, bagaimana dengan kita semua? Kita akan dibuang, kita tak akan ada disini lagi". Kata Si Roti Coklat yang mulai panik.
"Aku rasa, kita tidak akan dibuang. Kita akan tetap bertahan disini kok. Kalau ada roti baru, pasti seru. Kita jadi punya teman baru. Menyenangkan sekali". Kata Roti Coklat Lainnya.
"Kamu ini bagaimana sih. Kalau ada roti baru, kita tidak akan dibeli lagi. Kita akan membusuk di etalase ini dan berakhir di tong sampah". Kata Si Roti Coklat yang kesal dengan perkataan temannya.
"Kamu tidak usah khawatir". Kata Roti Coklat Lainnya.
Setelah beberapa jam di dapur, akhirnya Pemilik Toko pun keluar. Dia membawa sesuatu.