Pada suatu ketika ada orang miskin menemuinya dan meminta diberi makan, saat itu di hadapan Aisyah terdapat anggur. Lalu dia berkata kepada seseorang, “Ambillah biji gandum dan berikan kepadanya,”. Namun si miskin tersebut terus-menerus memandangi gandum tersebut”. Aisyah pun bertanya “Apakah anda terheran-heran? Menurutmu biji gandum ini berapa mitsqal?” Aisyah seakan menyinggung firman Allah :
فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُۥ
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (Quran Surah Az-Zalzalah:7)
Dalam riwayat lain, Muawiyah pernah mengirimkan 100.000 dirham kepada Aisyah, lalu Aisyah membagi-baginya sampai tidak tersisa sedikitpun. Barirah berkata, “Anda sedang berpuasa. Kenapa anda tidak membeli daging untuk kita seharga satu dirham?”
Lalu Aisyah berkata, “Kalau aku ingat, maka aku akan lakukan”. Aisyah lebih mementingkan orang lain yang lebih membutuhkan dibanding dirinya sendiri dalam masalah berbuka puasa.
Selain itu, Aisyah tidak tamak terhadap harta. Aisyah pernah menjual rumah kepada Mu’awiyah dengan harga 180.000 dirham, ada yang mengatakan 200.000 dirham. Kemudian uang hasil pembayaran rumah itu diantarkan kepadanya, dia tidak beranjak dari tempatnya sampai uangnya habis ia sedekahkan.
5. Tidak Hobi Ghibah
Ghibah merupakan salah satu akhlak tercela namun sebagian besar wanita menjadikannya rutinitas. Tetapi tidak berlaku bagi Aisyah. Ia tidak mau memperbincangkan kejelekan orang lain. Apalagi membicarakan kejelekan istri Rasul yang lain. Sangat jauh berbeda dengan kebanyakan wanita lain yang tanpa bersalah membicarakan aib sesamanya.
6. Sederhana
Mendapat gelar istri nabi tidak menjadikan Aisyah sombong, justru ia memiliki pribadi yang sangat sederhana. Terbukti dengan hanya memiliki beberapa potong baju untuk dipakai sehari-hari. Urwah bin Zubair berkata, " Aisyah tidak suka memperbarui bajunya (menggantinya dengan baju baru) melainkan menambalnya atau membaliknya''.
Hal ini berbeda dengan perempuan di zaman ini yang mengatakan tidak punya baju tapi kenyataannya bajunya sangat banyak bahkan lemari pakaiannya sudah tidak mampu untuk menampungnya.