Mohon tunggu...
Shinta Harini
Shinta Harini Mohon Tunggu... Penulis - From outside looking in

Pengajar dan penulis materi pengajaran Bahasa Inggris di LIA. A published author under a pseudonym.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kekayaan Bukan Harta Semata

3 Juni 2022   22:55 Diperbarui: 3 Juni 2022   22:57 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Harta kekayaan (Sumber: Unsplash)

Waktu adalah pemberian Allah yang sangat berharga yang harus kita manfaatkan dengan melakukan hal yang berguna sebanyak-banyaknya. Membiarkan waktu lewat begitu saja tanpa ada hasilnya adalah suatu kerugian yang besar. Itu sebabnya ada pepatah yang bilang, "Waktu adalah uang." Waktu itu sama berharganya dengan uang.

Kaya akan Kesehatan

Badan dan mental yang sehat adalah nikmat yang tiada tara. Karena dengan demikian kita akan mampu dan kuat untuk melakukan segala sesuatu, bekerja, belajar, berusaha, dan lain sebagainya. Gangguan yang paling kecil saja terhadap kesehatan kita, misalnya sakit gigi sedikit, sudah membuat kita pusing dan akan mengganggu kegiatan kita.

Terpaan yang paling parah terhadap kesehatan kita pun bahkan bisa membuat krisis di seluruh dunia. Lihat saja pandemi Covid-19 yang sampai saat ini pun belum selesai secara tuntas. Sungguh, kesehatan merupakan hal yang sangat penting untuk kita semua.

Kaya akan Keturunan

Tidak bisa dipungkiri bahwa memiliki anak adalah hal yang paling didambakan sepasang suami istri. Tentunya diharapkan pula untuk memiliki anak-anak yang soleh dan solehah.

Karena itu kehilangan seorang anak dianggap suatu tragedi bagi sebuah keluarga. Penulis ikut berduka cita atas hilangnya Eril, putra Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Tidak terbayang bagaimana rasanya kehilangan itu.

Kaya akan Teman

Teman-teman tentu yang diharapkan adalah yang selalu mendukung dan selalu bersama kita dalam perbuatan yang baik, dan bukan perbuatan yang menjerumuskan kita dalam kegiatan negatif.

Teman kita itu pun harus bersedia mendampingi di saat susah dan senang. Tentu mudah untuk mendapatkan berpuluh teman saat kita makmur. Namun ketika kita jatuh, hanya teman sejati yang setia tetap berada di samping kita.

Kaya akan Ilmu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun