Dengan lembut sang ibu mengusap pipi gadis itu sambil berkata "Ara, mama juga bangga kok sama kamu."
"Ara jelek ma, udah gak usah di banggain." Celetuk Bella dengan wajah polosnya.
Lagi-lagi Kiara dan Gavin terkekeh mendengar ucapan anak bungsu mereka.
"Eh enak aja ngatain aku jelek, kakak aja tuh yang gendut."
"Ara!!!"
Semuanya tertawa mendengar rengekan Bella dan Ara.
"Eh sudah, sudah. Kakak jangan ngeledekin ade terus dong! Kasian tuh ade jadi nangis." Ucap Gavin.
"Astagfirullah... Maafin kakak ya Ara, kamu cantik kok."
"Aku ngambek, pokoknya kak Bella harus beliin aku ice cream titik!"
Kenangan indah masa lalu itu kembali setiap ruang sunyi yang menyelimuti hati gadis berusia 18 tahun itu. Terkadang logika selalu memaksanya menolak segala memori indah yang muncul dengan spontan, namun hatinya tetap berontak.
"Ngga mau! Pokoknya aku yang bawa mobil, kamu minta dijemput teman aja sih!!!"