Landasan teori toleransi beragama dalam agama Islam terdapat dalam Qs. Al kafirun ayat 1-6.
Â
Â
Artinya : "Katakanlah: Hai orang-orang kafir aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah dan kamu bukan menyembah apa yang aku sembah dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah dan kamu tidak pernah menjadi penyembah apa yang aku sembah. Untukmu agamamu dan untukku agamaku".(NU Online, n.d.)
Dalam kandungan surat Al-Kafirun para ahli menyimpulkan bahwa tidak seorangpun boleh memaksa untuk memeluk agama lain atau meninggalkan ajaran agamanya. Setiap orang berhak untuk beribadah menurut ketentuan dan keyakinan ajaran agamanya masing-masing. Jadi dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa agama tidak pernah berhenti dalam mengatur tata kehidupan manusia. Dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia mengembangkan sikap hormat menghormati dan kerjasama antara pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda sehingga toleransi beragama dapat diterapkan dan terciptanya terwujudnya kerukunan umat beragama dengan baik.
Dalam Islam konsep tasamuh sangatlah rasional dan praktis serta tidak. misalnya menghargai mengenali dan terbuka dengan perbedaan. Namun apabila hubungannya dengan keyakinan dan ritual agama Islam tidak mengenal kata kompromi. keyakinan umat Islam kepada Allah Swt. berbeda dengan keyakinan para penganut agama lain begitu pula dengan ritualnya. Sebagai bukti bahwa tasamuh ialah salah satu ajaran Islam yaitu Allah melarang pengaruhnya mencela Tuhan Tuhan dalam agama lain. Tanpa larangan dari Allah Swt. manusia pun akan saling memperolok jika berbeda keyakinan (Azizi, 2020).
Allah Swt. berfirman dalam Qs. Al-Anam ayat 108.Â
Â
Artinya : Dan janganlah kamu memaki sesembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa dasar pengetahuan. Demikianlah, Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan tempat kembali mereka, lalu Dia akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Al-An'am : 108). (NU Online, n.d.)Â
Habib Jafar berujar bahwa dalam Islam memang diajarkan berbuat baik kepada siapa saja tanpa memandang perbedaan agama. Yang berbuat baik kepada kamu, maka kamu berhak dan diminta oleh Allah untuk berbuat baik kepada dia juga. Setiap kebaikan itu harus dibalas juga dengan kebaikan. Apa yang disampaikan oleh Habib Husein sesuai dengan firman Allah pada surat Al-Qashash ayat 77.Â
Â