Pengelolaan sarana dan prasarana merupakan salah satu dari manajemen berbasis sekolah. Hal ini menjadi sangat penting karena berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar baik secara langsung maupun tidak langsung. Seperti ruang kelas, alat pembelajaran, perpustakaan, ruang laboratorium. Lapangan olahraga dll.
 Pengelolaan sarana dan prasarana Tidak hanya di lakukan di sekolah yang profit oriented, tapi juga sekolah yang diperuntukan untuk kepentingan sosial dan umum nya berbiaya murah. Dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen berbasis sekolah tanpa adanya pengelolaan sarana dan prasarana yang baik akan berjalan dengan kurang optimal dan mengurangi daya tarik pada masyarakat. karenanya negara telah mengatur pengelolaan sarana dan prasarana dalam peraturan perundang-undangan RI. No.20 tahun 2004 pasal 46 ayat 1 yang berbunyi bahwa "setiap satuan pendidikan formal dan nonformal diharuskan untuk memenuhi kebutuhan pendididkan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi, intelektual, fisik dan emosional."
 Pengelolaan sarana dan prasarana yang baik akan menjadi indikator terhadap kemajuan sebuah lembaga. Umunya lembaga yang baik ddan maju mempunyai pengelolaan sarana dan prasarana yang baik pula. Dua hal (sarana dan prasarana) ioni menjadi titik utama bagi penilaian secara fisik oleh masyarakat umum seperti kondisi bangunan, kebersihan, kerapihan, dan infrastruktur yang memadai.
Bagi lembaga sekolah yang profit oriented tentunya memiliki sarana dan prasarana yang lebih baik karena di dukung dengan alokasi dana yang banyak. Sementara bagi lembaga yang berbiaya murah terkendala dengan dana yang terbatas dalam melakukan pengelolaan sarana dan prasarana. Untuk itu, dibutuhkan strategi yang matang dalam penmgelolaan sarana dan prasarana agar dapat mencapai tujkuan visi dan misi pendidikan yang telah ditargetkan
Pengertian sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana sebenarnya adalah 2 kata yang bebeda. Sarana merupakan alat yang berkontribusi secara langsung dalam mencapai maksud atau tujuan tertentu. Sedangkan prasarana merupakan alat yang bersifat sebagai penunjang untuk mencapai tujuan atau maksud tertentu.
Sesuai paparan diatas yang merupakan sarana di lingkungan sekolah meliputi ruang kelas, meja kursi, buku dll. Sedangkan prasarana meliputi lapangan olahraga, halaman sekolah, taman dll. Pada dasarnya sarana dan prasarana di lingkungan pendidikan terbagi menjadi 4 bagian: bangunan (building), tanah/lahan (site), perlengkapan (equipment), perabotan (furniture).
Namun realita saat ini banyak lembaga yang kurang memperhatikan pengelolaan sarna dan prasarana dengan kebih efektif serta efisien. Karena salah satu tolak ukur dari bagusnya mutu sebuah lembaga pendidikan adalah sarana dan prasarana yang baik dan memadai. Dari realita di atas maka perlu adanya pemahaman dan sosialisasi berlanjut terkait pengelolaan sarana dan prasarana melalui pendekatan manajemen berbasis sekolah untuk memutuskan kebijakan yang tepat.Â
Sarana prasarana merupakan dua hal yang saling berhubungan dan tidak bisa dipisahkan. Bisa dilihat bahwa sekolah yang benefit namun sumber daya manusia serta kurikulum yang kurang optimal maka mutu sekolah benefit tersebut akan menjadi kurang berkualitas. Dan juga kepemimpinan kepala sekolah juga sangat berperan dalam proses manajemen sarana dan prasarana agar dapat memimpin sebuah sekolah menjadi sekolah yang bisa diandalkan kualitasnya dari yang lain .
Dalam proses mengelelola sarana dan prasarana sekolah yang baik ada tahapan-tahapan yang harus dilalui, yaitu: 1). Perencanaan, 2). Pengadaan, 3). Inventarisasi, 4). Penyimpanan, 5). Penataan, 6). Penggunaan. 7). Pemeliharaan, 8). Rehabilitasi, 9). Penghapusan.Â
 PRINSIP PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANAÂ
Dalam melakukan pengelolaan sarana dan prasarana tentunya memiliki landasan agar dalam proses berjalan nya tidak keluar dari alur dan bisa mencapai pada tujuan pendidikan.
Ada 5 prinsip yang harus dijadikan pedoman dalam pelaksanaan nya, yaitu:
Prnsip tujuan
Prinsip tujuan adalah proses pelaksanaan manajemen sarana dan prasarana yang bertujuan agar fasilitas sarana prasarana selalu dalam keadaan siap pakai (ready to use) agar kegiatan kependidikan berjalan dengan optimal.
Prinsip efiesiensi
Prinsip efiesiensi adalah berjalanya proses pengelolaan sarana dan prasarana melalui tahapan yang sudah terstruktur dengan baik. Mulai dari perencanaan, pengadaan, inventarisasi, penyimpnanan, penataan, pengunaan, pemeliharaan, rehabilitasi, dingga penghapusan sarana dan prasarana. Hal ini bertujuan agar berjalanya proses pengelolaan yang lebih optimal.
Prinsip administratif
Prinsip administratif adalah pengguna sarana dan prasarna harus memperhatikan panduan, intruksi dan petunjuk teknis oleh pihak yang bersangkutan.
Prinsip tanggung jawab
Prinsip tanggung jawab adalaah bahwa pengelolaan sarana dan prasarana dibebankan kepada seorang yang profesional, bisa dipercaya, dan siap untuk bertanggung jawab. Hal ini bertujuan agar terstrukturnya penataan, penyimpanan oleh seseorang yang yang profesional dibidangnya, sehingga memudahkan dalam proses kontrol terhadap sarana dan prasarana yang ada
Prinsip kekohesifan
Prinsip kekohesifan adalah bahwa setiap sarana dan prasarana yang dimiliki harus dipergunakan secara efektif dan efiesien.
Strategi Dalam Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Sekolah
Pada dasarnya objek pengelolaan sarana dan prasarana penndidikan disekolah dikelompokan menjadi empat, yaitu tanah(ssite), bangunan(building), perlengkapan(equipmeny), perabotan sekolah(furniture). Untuk memaksimalkan fasilitas-fasilitas tersebut pada saat jalanya pross pendidikan hendaknya dikelola dengan baik, strategi yang perlu dilakukan dalam proses pengelolaan yang dimaksud meliputi:Â
perencanaan
Perencanaan merupakan hal paling dasar pada tahapan pengelolaan, Diantara dalam prosedur tahapan perencanaan sarana prasarana dalam pendidikan, yaitu:
Menganalisis jumlah kebutuhanÂ
Menginventarisasi sarana dan prasarana yang telah dimiliki
Mengadakan seleksi (kebutuhan yang lebih dipentingkan
Menyurvey seluruh unit sekolah jntuk membuat planning sarpras dalam jangka waktu tertentu
2. Pengadaan
Setelah tahapan perencanaan sudah matang maka, pihak sekolah atau lembaga mengusahakan pengadaan sarana dan prasarana nya. Diutamakan untuk mengadakan sesuatu yang mendesak. Baik dengan cara membeli, menyewa, membuat sendiri, mendaur ulang, ataupun kontribusi sumbangan dari pihak lain.
3. Inventarisasi
Pada tahap ini, seluruh sarana dan prasarana yang ada semua harus melalui proses pendataan secara detail seperti harga, jenis barang, kondisi dll. Dengan maksud kita mempunyai data dan memudahkan kontrol sarana dan prasarana yang telah diadakan
Diantara Tujuan Inventarisasi dalam pengelolaan sarana dan prasarana sekolah adalah:Â
Inventaris yang ada tercatat secara administrasi
Menghemat pengeluaran dana pendidikan.
Memudahkan pengawasan dan pemeliharaan barang
Mmenyediakan data untuk perencaan berikutnya.
4. Penyimpanan
Setelah semua sarana dan prasarana telah diinput data nya (inventarisasi). Maka dibutuhkan tahapan Penyimpanan yaitu kegiatan yang dilakukan oleh petugas tertentu untuk menampung hasil pengadaan barang ataupun bahan yang telah diperoleh. Tujuan dari tahapan ini adalah agar barang mudah dikontrol (tidak hilang).
Prosedur dan tata cara penyimpanan barang
Penerimaan barang yaitu petugas yang menerima memberikan daftar chech list sebagai bentuk tanggup jawab atas barang yang diterima bahwa kondisisnya sudah baik, baik secara administratif atau secara fisik sarana dan prasarana tersebut.Â
Setelah barang diterima dengan baik, maka proses selanjutnya adlaah penyimpanan barang tersebut, prosedurnya adalah::
Melakukan inspeksi kembali terhadap barang yang akan disimpan
Mengelompokan barang sesuai dengan penataan yang berlaku
Mebginventaris barang yang telah diterima, stok yang ada sampai penghapusan secara administratif.
Meletakan barang dengan sebuah denah atau lokasi penempatan yang jelas, sehingga memudahkan dalam penggunaanya.
Surat Perintah Mengeluarkan Barang (SPMB) digunakan apabila bara tersebut dikeluarkan dari penyimpanan.
5. Penataan
Penataan barang mencakup pengaturan barang yang dipergunakan sekolah sehingga menimbiulkan kesan yang baik bagi para a pada kegiatan pendidikan. Diantaranya yang harus diperhatikan adalah keadaan ruangan serta ukuran dan banyaknya perabot, kelonggaran jarak masing -- masing perabot sehingga mudah untuk diambil.
Dalam penataan yang diperlu diperhatikan adalah:
a. letak barang mudah dijangkau
b. terorganisir dengan baik
c. Tidak berada di tempat berbahaya
d. pada tempat yang aman dan terkondisi
6. Penggunaan
Penggunaan sarana dan prasarana yang baik dapat menjaga keawetan dari barang barang tersebut sehingga minim biaya untuk merenovasi atau pembelian kembali. Problematika sarana dan prasarana ini terdapat dua prinsip yang penting.
Prinsip efektifitasÂ
Prinsip efektifitas berarti bahwa semua sarana dan prasarana pendidikan ditujukan untuk memperlancar tercapainya tujuan pendididkan sekolah baik secara langsung maupun tidak langsung.Â
Prinsip efiesiensiÂ
Prinsip efiesiensi adlah bahwa pemakaian semua perlengkapan sarana dan prasarana pendidikan berbiaya hemat, tidak mudah habis, rusak, hemat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H