orang tua dan anak. Namun, berbeda dengan orang tua yang memiliki perilaku toxic parenting karena
akan membuat anak membenci orang tuanya, walaupun apa yang diminta oleh orang tuanya adalah
demi kebaikan anak itu sendiri. Seringkali banyak sekali dijumpai orang tua yang memiliki kepentingan
sendiri dalam mendidik anak-anaknya. Padahal pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan
utama yang harus diberikan orang tua kepada anaknya sebelum anak tersebut mendapatkan
pendidikan diluar lingkungannya.
Toxic dalam bahasa indonesia berarti racun, sedangkan parenting adalah pengasuhan. Jadi Toxic
parenting adalah pengasuhan beracun, maksudnya yaitu pola pengasuhan yang dilakukan oleh
keluarga terutama orang tua yang salah atau keliru, dimana para orang tua tanpa sadar melakukan
pola asuh tersebut sehingga dapat melukai psikologis anak. Menurut sebuah penelitian oleh Rianti dan
Dahlan (2022) toxic parenting biasanya akan terjadi berulang seperti mata rantai. Toxic parenting yang