Berdasar kenyataan ini, ada baiknya jika kita mulai menjadikan stres sebagai teman perjalanan.
Alih-alih merugikan, jadikan stres menjadi keuntungan melalui perubahan pola pikir.
Orang dengan cara pikir yang melabeli stres sebagai buruk akan mendapat stres tambahan karena berusaha menghindari stres.
Atau dalam kata lain, kita justru bertambah stres karena berusaha menghindari stres.
Di sisi lain, jika seseorang menilai stres sebagai sesuatu yang baik maka dia tidak akan mendapat beban tambahan.
Kondisi ini dicapai dengan menerima stres apa adanya, sebagai keniscayaan hidup.
Saat telah merasa ikhlas, maka respon kita akan lebih baik dalam menapaki langkah selanjutnya.
Jadi, meskipun penyebab stres adalah sesuatu yang buruk, cara pandang positif terhadap stres bisa memengaruhi respons seseorang terhadapnya.
Dengan berfokus pada peluang yang datang bersama stres, alih-alih hanya memusatkan perhatian pada hal negatif, kita bisa menjadikan stres sebagai sesuatu yang baik.
Misalnya, saat gugup ketika akan melakukan presentasi, alihkan perhatian pada tujuan presentasi itu sendiri.
Bayangkan proyek yang bisa tembus ketika presentasi berjalan dengan baik.