Lagi Rame!

Slow Living di Temanggung: Sebuah Pengakuan

Awal Mula Jay Idzes Dipanggil Bang Jay

Pilkada Dipilih DPRD, antara Penghematan Anggaran dan Kemunduran Demokrasi

Rusunawa dan Transportasi Publik, Solusi Pekerja Muda?

Menjadi Koas yang Adaptif dan Kooperatif

Kenapa Kita Sering Membuang Ujung Ketimun?

SENDY WULANDHARY Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Hanya sekedar berbagi ilmu lewat tulisan.

Humaniora

Bahas Tuntas Makanan Tradisional Gado-Gado

16 Oktober 2015 15:02 Diperbarui: 16 Oktober 2015 21:40 760

+

Laporkan Konten

Laporkan Akun

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

6. Biarkan panci terbuka selama proses perebusan berlangsung agar asam-asam menguap, sehingga sayuran tetap berwarna hijau, tidak kecokelatan.

Sumber yang digunakan:

http://www.asliindonesia.net/2015/04/7-makanan-khas-indonesia-yang-mendunia.html

https://indonesiaproud.wordpress.com/2010/07/29/paula-astrid-unu-gado-gadonya-raih-juara-di-lomba-masak-internasional-di-napoli-italia/

https://id.wikipedia.org/wiki/Gado-gado

http://www.organisasi.org/1970/01/isi-kandungan-gizi-gado-gado-komposisi-nutrisi-bahan-makanan.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :

1
2
3
4

LIHAT SEMUA

Mohon tunggu...

Lihat Humaniora Selengkapnya

Beri Komentar

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Konten

Laporkan Akun

Akun Terverifikasi

Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.

Pelajari selanjutnya.