Mohon tunggu...
Shelva SalsaBilla
Shelva SalsaBilla Mohon Tunggu... Psikolog - Pelajar

Hi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Keberhasilan bagi Ia yang Berjuang

24 Februari 2021   05:25 Diperbarui: 24 Februari 2021   05:32 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Aku minta maaf ya, Va. Dulu aku malah ngajak kamu main terus bukannya belajar. Duh, merasa bersalah banget nih aku."

" Udah, gapapa ko. Aku juga yang memang malas."

Mereka menemani setiap aku ingin belajar di rumah. Dukungan dari kedua orang tuaku dan mereka membuatku jauh lebih bersemangat.

Aku terus belajar, rasanya tidak ingin kegagalan ini datang kepadaku untuk yang kesekian kalinya. Dari matahari terbit hingga matahari terbenam dan langit berganti menjadi gelap.

Bahkan, saat pelaksaan ujian mandiri pun mereka mengantarkanku ke universitas yang letaknya berada di Jatinangor ini. Selesai ujian, aku terus berdoa agar aku bisa di terima di universitas tujuanku ini. Harapanku untuk diterima sangatlah besar.

Betapa terkejutnya aku ketika melihat pengumuman, jika ternyata aku diterima menjadi mahasiswa baru di universitas tersebut. Semua orang terdekatku ikut bahagia medengar kabar jika aku berhasil lolos. Bahagiaku melambung tinggi sampai ke angkasa saat itu.

Rasanya, semua kegagalan dan kekecewaan yang sudah aku rasakan ini terbayar oleh keberhasilanku. Aku masih tidak percaya jika akhirnya bisa lolos di perguruan tinggi yang sudah menolakku dua kali di dua jalur yang kucoba sebelumnya.

Jika melihat kebelakang, aku menyesal telah membuang-buang waktuku untuk hal yang tidak perlu. Contohnya, bermain. Disaat teman-temanku yang lain sedang memperjuangkan mimpinya menjadi kenyataan, aku lebih memilih untuk bermain. Teman-temanku yang bahkan lebih mampu dari diriku, mereka masih saja bekerja keras untuk mewujudkan mimpi mereka. Perjuangan mereka memang tidaka sia-sia, tidak seperti diriku.

Memang berat disaat harus mempersiapkan untuk masuk ke perguruan tinggi,akan tetapi  di satu sisi aku mendapatkan tugas yang menggunung dan rasa malas yang sudah bersahabat dengan diri ini. Lelah sudah pasti. Tak lupa, kebingungan untuk membagi waktu antara sekolah dan mempersiapkan diri melanjutkan ke perguruan tinggi.

Akan tetapi, jika aku tidak membuat mimpiku menjadi nyata, aku tidak tahu sampai kapan rasa kecewa dan penyesalan akan terus menghantui kehidupanku.

Setidaknya, walau nantinya kita gagal, kita sudah berjuang untuk membuat mimpi itu menjadi nyata.  Berbeda hal dengan kita berdiam diri, tidak berjuang sama sekali, tetapi berharap mimpi itu akan terwujud. Teruslah bermimpi teruskan mimpimu yang akan terus menjadi mimpi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun