Akhir minggu, aku hanya berdiam diri di kamar. Aku mulai belajar untuk tes masuk perguruan tinggi. Seharian aku berada dalam kamar. Malam hari aku baru saja keluar untuk mengambil makanan.
" Aduh anak ayah. Dari tadi pagi, batang idungnya baru saja nampak."
Aku tak berbicara sepatah katapun kepada kedua orang tuaku. Mereka melihatku seperti orang yang tidak mempunyai semangat sedikitpun.
Keesokan harinya, aku kembali ke sekolah seperti biasa. Putri melihatku kelelahan.
" Eva, kamu keliatannya cape gitu, kenapa?"
" Kemarin aku habis belajar seharian buat masuk kuliah nanti, rasanya cape banget."
Ia pun menyemangatiku dan mengatakan jika ini baru awal saja. Aku harus tetap bersemangat sampai nanti.
Hasan pun datang menghampiri kami dan bertanya. " Hai, kalian udah daftar jalur rapot, belum?"
Aku hanya menggelengkan kepala memberi tahu Hasan jika aku belum daftar. Berbeda dengan Putri yang sudah daftar terlebih dahulu.
" Aku sih udah kemarin, aku takut kelupaan." Putri juga memberi tahu jika ia memilih program studi kedokteran di salah satu perguruan tinggi negeri yang berada di Depok.
Sedangkan Hasan, ia sudah mendaftar dan memilih program studi teknik sipil dan memilih perguruan tinggi negeri yang berada di Bandung.