Pendidikan multikultural merupakan konsep pemahaman mengenai pentingnya menghormati dan menghargai, serta toleran atas keberagaman masyarakat sehingga dapat meredam bentrokan yang terjadi dikarenakan perbedaan setiap individu sehingga konflik yang terjadi pun dapat dikelola dengan baik. Solusi alternatif atas permasalahan konflik sosial ialah pendidikan multikultural, konflik-konflik terjadi dikarenakan perbedaan persepsi pada setiap individu atau kelompok yang berakibat terhambatnya potensi setiap individu (Lestari & Sa, 2021). Pendidikan multikultural bertujuan agar berkembangnya karakter individu menjadi lebih baik dalam mengedepankan rasa sikap toleransi antar etnis, menghargai setiap perbedaan yang ada. Keberhasilan dari pendidikan multikultural dalam solusi konflik etnis dapat dilihat dari perubahan tingkah laku yang tidak melecehkan atau meremehkan etnis lain sehingga tumbuhnya sikap toleransi terhadap keberagaman. Pendidikan multikultural adalah alat untuk menjembatani perdamaian atas konflik sosial yang terjadi karena diskriminasi dan intoleransi. Pentingnya keterlibatan semua pihak dalam menyerukan nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan multikultural agar semua pihak yang terlibat dapat menanamkan rasa kesadaran dan juga berkembangnya sikap toleransi atas perbedaan yang ada.
D. Tantangan dan Hambatan dalam Implementasi Pendidikan MultikulturalÂ
Dalam melaksanakan pendidikan multikultural terdapat beberapa kendala yang setring ditemui dan dapat menghambat upaya dalam menghargai kebaragaman kebudaayan. Beberapa kendala dalam pelaksaan pendidikan multikultural adalah :
1. Kurangnya persiapan lembaga pendidikan, kurangnya persiapan lembaga pendidikan ini disebabkan karena faktor kurangnya SDM dalam mengajarkan dan memahami keanekaragaman budaya, kurangnya sumber materi (buku dan alat peraga pendidikan multikultural) dan kurangnya dukungan dari negara atau masyarakat sekitar.
2. Prasangka dan stereotip, prasangka dan stereotip ini merupakan kendala penting dalam implementasi pendidikan multikultural. Permasalahan tersebut dapat menghambat terlaksanakanya pendidikan multikultural karena dapat membuat individu atau kelompok dapat menolak dalam mempelajari keragaman budaya, tentu hal tersebut dapat menjadi ketidak adilan dan diskriminasi terhadadap kelompok sosial tertentu.
3. Tidak mampu beradaptasi, individu atau kelompok dapat beradaptasi dengan budaya dan praktik berbeda, sehingga dapat menghalangi pemahaman dan penghormatan terhadap budaya. Tidak mampu beradaptasi ini tentu menjadi masalah dalam beradaptasi dalam keberagaman budaya yang menjadi kendala dalam menerapkan pendidikan multikultural.
4. Kurangnya dukungan orang tua dan keluarga, orang tua dan keluarga mungkin tidak mendukung pendidikan multikultural karena kurangnya pemahaman mengenai keberagaman budaya. Apabila orang tua dan keluarga tidak mendukung pendidikan multultural, tentu anak-anak akan kesulitan dalam memahami dan menghargai nilai kebudayaan.
5. Konflik budaya, konflik budaya antara individu atau kelompok dapat menghambat pelaksanaan pendidikan multikultural. Dalam konflik budaya dapat memunculkan perselisihan, ketegangan bahkan konflik budaya dapat mempengaruhi individu atau kelompok dalam memahami keberagaman kebudayaan.
6. Kurangnya dukungan pemerintah, pemerintah mungkin kurang mendukung pendidikan multikultural dengan alasan kurangnya alokasi anggaran dan kebijakan dalam mendukung pendidikan multikultural. Kurangnya dukungan negara ini menjadi kendala besar dalam implementasi pendidikan multikultural. Kurangnya alokasi anggaran dapat mempersulit lembaga pendidikan dalam memperoleh sumber daya dalam mengajarkan pendidikan multikultural seperti buku, teknologi, dan guru (Didin, Waang, & Supriyadi, 2024).
E. Dampak Pendidikan Multikultural dalam Menghadapi Konflik Etnis
Pendidikan multikultural memberikan dampak yang signifikan dalam menghadapi konflik etnis, yakni: