Kesimpulan
Arab Saudi, pada tahun 2015-2018 mengalami penurunan harga pada sektor minyak mentah. Harga minyak di Arab Saudi yang turun diakibatkan oleh ketegangan pada Arab Saudi serta mengguncang masyarakat setempat karena telah terbiasa dengan sifat konsumenrisme. Pemerintah Arab Saudi sangat menggantungkan pendapatan negaranya dari komoditas minyak. Jatuhnya harga minyak mengakibatkan defisit anggaran sebesar $98 Miliar pada tahun 2016. Selain itu, Arab Saudi juga mengalami penurunan harga minyak pada tahun 2020. Hal tersebut juga dikarenakan oleh krisis covid-19 yang melanda dunia. Krisis tersebut menghantam harga minyak Arab Saudi dengan menyentuh level terendahnya yaitu $ 9,12 per barel. Kondisi Arab Saudi juga rentan sekali pada Penyakit Belanda. Mereka harus dapat mengatasi permasalahan perekonomiannya agar tidak menjadi lebih buruk lagi.
Referensi :
Abdelmageed Algamdi, e. a. (2021, Februari 04). COVID-19 Deaths Cases Impact on Oil Prices: Probable Scenarios on Saudi Arabia Economy. Retrieved from: https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fpubh.2021.620875/full
Alharbi, A. (2020). Economic effects of low oil prices in Saudi Arabia. Int. j. inf. tecnol., 1-5.
Hartono, R. (2018, Agustus 15). Menghindari "Penyakit Belanda". Retrieved from: https://www.berdikarionline.com/menghindari-penyakit-belanda/
Kojo, N. C. (2015). Demystifying Dutch Disease. Journal of International Commerce, Economics and Policy, 06(02), 1550010.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H