Di sebuah desa di Jawa Tengah, hiduplah Mbok Srini, seorang janda yang kesepian. Ia selalu berdoa agar Tuhan memberinya anak, dan suatu malam, dalam mimpinya, seorang raksasa memberi perintah.
"Pergilah ke hutan dan ambil bungkusan di bawah pohon besar," kata raksasa itu.
Setelah terbangun, Mbok Srini merasa bingung, tapi rasa penasaran membawanya ke hutan. Di bawah pohon besar, ia menemukan sebuah bungkusan kecil berisi biji timun.
"Ini hanya biji timun?" keluhnya.
Tiba-tiba, suara tawa keras terdengar. Raksasa itu muncul dan berkata, "Tanamlah biji ini. Akan tumbuh anak perempuan, tapi ketika dia dewasa, aku akan memakannya."
Ketakutan, Mbok Srini tetap menanam biji itu. Beberapa bulan kemudian, sebuah timun besar tumbuh, dan ketika dibelah, muncul bayi perempuan cantik. Mbok Srini menamainya Timun Mas dan merawatnya dengan penuh kasih.
Namun, kebahagiaan itu tidak berlangsung lama. Raksasa datang dalam mimpi Mbok Srini, memberi pesan menakutkan. "Aku akan datang untuk mengambil anakmu," katanya.
Setelah bangun, Mbok Srini mengungkapkan semuanya pada Timun Mas. "Aku tidak ingin kehilanganmu, Nak," katanya. "Tapi kita harus mencari cara agar kamu bisa bebas."
Keesokan harinya, Mbok Srini menemui seorang pertapa, yang memberinya empat bungkusan berisi biji timun, jarum, garam, dan terasi. "Gunakan ini jika raksasa mengejarmu," kata pertapa itu.
Raksasa datang dan mengejar Timun Mas. Ia pun membuka bungkusan pertama, dan ladang timun tumbuh, melilit tubuh raksasa. Namun, raksasa itu berhasil melepaskan diri.