Selain itu, tanaman dibagikan kepada masyarakat yang hadir sebagai bentuk dukungan agar program ini dapat segera diimplementasikan di lingkungan rumah masing-masing. Beberapa tanaman yang diperlihatkan langsung dan dibagikan kepada masyarakat adalah tanaman lavender, rosemary, serai wangi, dan zodia. Hal ini dilakukan sebagai insentif dan upaya untuk memberikan pengalaman langsung bagi masyarakat tentang efektivitas tanaman dalam mengusir nyamuk.
Setelah sosialisasi selesai dilaksanakan, powerpoint edukasi yang berisi materi mengenai pengenalan 10 tanaman pengusir nyamuk tersebut diberikan kepada Kader Kesehatan dan pihak Puskesmas Madukara agar edukasi dapat diteruskan oleh pihak pelayanan kesehatan kepada masyarakat lainnya yang belum teredukasi.
Selain itu, diberikan juga video pendek berbentuk tiktok/reels instagram dengan jumlah 10 video yang memperkenalkan masing-masing tanaman pengusir nyamuk kepada pihak kader kesehatan setempat sebagai media edukasi lanjutan dan digunakan sebagai media edukasi digital kepada masyarakat oleh pengelola DBD untuk meningkatkan kesadaran publik melalui platform media sosial.
Policy brief yang berisi lengkap mengenai rekomendasi kebijakan penerapan program Tasimuk secara berkelanjutan di Desa Pekauman, analisis masalah Desa Pekauman, argumentasi penguat kelayakan penerapan program, indikator keberhasilan dan tujuan dari rekomendasi program telah diberikan kepada pihak Desa Pekauman untuk dipakai sebagai pertimbangan kebijakan kesehatan di wilayah tersebut.
Bagi masyarakat Desa Pekauman, program ini membawa manfaat signifikan, terutama dalam memberikan alternatif pencegahan DBD yang tidak bergantung pada metode kimia seperti fogging. Dengan menanam tanaman pengusir nyamuk di pekarangan rumah, masyarakat dapat mengurangi potensi tempat berkembang biaknya nyamuk penyebab DBD secara alami dan aman. Selain manfaat kesehatan, tanaman-tanaman ini juga menambah keindahan lingkungan sekitar.
Harapan dan Keberlanjutan Program
Program TaSiMuk memiliki potensi besar untuk diterapkan secara berkelanjutan di Desa Pekauman dan wilayah-wilayah lainnya. Harapan ke depannya, semakin banyak masyarakat yang berpartisipasi dalam memanfaatkan tanaman pengusir nyamuk sebagai bagian dari upaya pencegahan DBD. Dengan kolaborasi antara masyarakat dan pihak institusi kesehatan, program ini dapat menjadi model inovatif untuk pencegahan penyakit yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Program TaSiMuk di Desa Pekauman adalah langkah positif dan inovatif dalam menangani permasalahan DBD. Dengan mengedepankan pendekatan berbasis lingkungan dan partisipasi masyarakat, program ini berhasil membawa perubahan dalam kesadaran dan keterampilan masyarakat untuk mencegah DBD. Semoga inisiatif seperti ini terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lainnya dalam menjaga kesehatan masyarakat dari ancaman penyakit seperti DBD.