Mohon tunggu...
Shawa Ayumi Hapsania
Shawa Ayumi Hapsania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Semarang

Mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat, Peminatan Epidemiologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Program TaSiMuk di Desa Pekauman: Solusi Alami Pencegahan DBD Sederhana dan Ramah Lingkungan

1 November 2024   18:16 Diperbarui: 4 November 2024   00:10 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Powerpoint Materi Tasimuk (24/09)

Selain itu, tanaman dibagikan kepada masyarakat yang hadir sebagai bentuk dukungan agar program ini dapat segera diimplementasikan di lingkungan rumah masing-masing. Beberapa tanaman yang diperlihatkan langsung dan dibagikan kepada masyarakat adalah tanaman lavender, rosemary, serai wangi, dan zodia. Hal ini dilakukan sebagai insentif dan upaya untuk memberikan pengalaman langsung bagi masyarakat tentang efektivitas tanaman dalam mengusir nyamuk.

Monitoring Impelementasi dan Perawatan Tanaman Pengusir Nyamuk oleh Masyarakat (14/10)
Monitoring Impelementasi dan Perawatan Tanaman Pengusir Nyamuk oleh Masyarakat (14/10)

Setelah sosialisasi selesai dilaksanakan, powerpoint edukasi yang berisi materi mengenai pengenalan 10 tanaman pengusir nyamuk tersebut diberikan kepada Kader Kesehatan dan pihak Puskesmas Madukara agar edukasi dapat diteruskan oleh pihak pelayanan kesehatan kepada masyarakat lainnya yang belum teredukasi.

Powerpoint Materi Tasimuk (24/09)
Powerpoint Materi Tasimuk (24/09)

Selain itu, diberikan juga video pendek berbentuk tiktok/reels instagram dengan jumlah 10 video yang memperkenalkan masing-masing tanaman pengusir nyamuk kepada pihak kader kesehatan setempat sebagai media edukasi lanjutan dan digunakan sebagai media edukasi digital kepada masyarakat oleh pengelola DBD untuk meningkatkan kesadaran publik melalui platform media sosial.

Beberapa cuplikan konten Tanaman Pengusir Nyamuk (27/09)
Beberapa cuplikan konten Tanaman Pengusir Nyamuk (27/09)


Policy brief yang berisi lengkap mengenai rekomendasi kebijakan penerapan program Tasimuk secara berkelanjutan di Desa Pekauman, analisis masalah Desa Pekauman, argumentasi penguat kelayakan penerapan program, indikator keberhasilan dan tujuan dari rekomendasi program telah diberikan kepada pihak Desa Pekauman untuk dipakai sebagai pertimbangan kebijakan kesehatan di wilayah tersebut.

Kolase Policy Brief untuk Desa Pekauman (24/09)
Kolase Policy Brief untuk Desa Pekauman (24/09)

Bagi masyarakat Desa Pekauman, program ini membawa manfaat signifikan, terutama dalam memberikan alternatif pencegahan DBD yang tidak bergantung pada metode kimia seperti fogging. Dengan menanam tanaman pengusir nyamuk di pekarangan rumah, masyarakat dapat mengurangi potensi tempat berkembang biaknya nyamuk penyebab DBD secara alami dan aman. Selain manfaat kesehatan, tanaman-tanaman ini juga menambah keindahan lingkungan sekitar.

Harapan dan Keberlanjutan Program

Program TaSiMuk memiliki potensi besar untuk diterapkan secara berkelanjutan di Desa Pekauman dan wilayah-wilayah lainnya. Harapan ke depannya, semakin banyak masyarakat yang berpartisipasi dalam memanfaatkan tanaman pengusir nyamuk sebagai bagian dari upaya pencegahan DBD. Dengan kolaborasi antara masyarakat dan pihak institusi kesehatan, program ini dapat menjadi model inovatif untuk pencegahan penyakit yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Program TaSiMuk di Desa Pekauman adalah langkah positif dan inovatif dalam menangani permasalahan DBD. Dengan mengedepankan pendekatan berbasis lingkungan dan partisipasi masyarakat, program ini berhasil membawa perubahan dalam kesadaran dan keterampilan masyarakat untuk mencegah DBD. Semoga inisiatif seperti ini terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lainnya dalam menjaga kesehatan masyarakat dari ancaman penyakit seperti DBD.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun