Mohon tunggu...
Shawa Ayumi Hapsania
Shawa Ayumi Hapsania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Semarang

Mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat, Peminatan Epidemiologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Program TaSiMuk di Desa Pekauman, Kabupaten Banjarnegara: Solusi Alami Pencegahan DBD Sederhana dan Ramah Lingkungan

1 November 2024   18:16 Diperbarui: 1 November 2024   18:46 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Bersama Masyarakat Desa Pekauman (24/09)

Selain itu, tanaman dibagikan kepada masyarakat yang hadir sebagai bentuk dukungan agar program ini dapat segera diimplementasikan di lingkungan rumah masing-masing. Beberapa tanaman yang diperlihatkan langsung dan dibagikan kepada masyarakat adalah tanaman lavender, rosemary, serai wangi, dan zodia. 

Hal ini dilakukan sebagai insentif dan upaya untuk memberikan pengalaman langsung bagi masyarakat tentang efektivitas tanaman dalam mengusir nyamuk. Materi mengenai 10 tanaman pengusir nyamuk diberikan kepada Kader Kesehatan dan pihak Puskesmas Madukara agar dapat dilakukan edukasi lanjutan kepada masyarakat lainnya.

Monitoring Impelementasi dan Perawatan Tanaman Pengusir Nyamuk oleh Masyarakat (14/10)
Monitoring Impelementasi dan Perawatan Tanaman Pengusir Nyamuk oleh Masyarakat (14/10)

Bagi masyarakat Desa Pekauman, program ini membawa manfaat signifikan, terutama dalam memberikan alternatif pencegahan DBD yang tidak bergantung pada metode kimia seperti fogging. Dengan menanam tanaman pengusir nyamuk di pekarangan rumah, masyarakat dapat mengurangi potensi tempat berkembang biaknya nyamuk penyebab DBD secara alami dan aman. Selain manfaat kesehatan, tanaman-tanaman ini juga menambah keindahan lingkungan sekitar.

Praktik Penanaman Tanaman Pengusir Nyamuk melalui Bibit dan Benih (10/09)
Praktik Penanaman Tanaman Pengusir Nyamuk melalui Bibit dan Benih (10/09)

Sebelum dilakukan di Desa Pekauman, program TaSiMuk ini telah dilaksanakan di Institusi Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara bersama Kepala Bidang Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) yaitu Bapak Abidin Achmad, S.KM. Program TaSiMuk di Institusi dilakukan melalui praktik tanaman langsung dan pemberian edukasi melalui 10 konten video adukasi singkat mengenai tanaman pengusir nyamuk. 

Praktik Penanaman bersama Kepala Bidang P2P (10/09)
Praktik Penanaman bersama Kepala Bidang P2P (10/09)

Praktik penanaman dilakukan melalui bibit dan benih. Bibit terdiri dari 4 jenis tanaman yaitu 2 Rosemary, 2 Lavender, 1 Sweet basil, dan 1 Catnip dengan total 6 tanaman. Sedangkan benih terdiri dari 6 jenis tanaman dengan total 109 benih yaitu 24 Marigold, 25 Lavender vera, 15 Rosemary, 15 Catnip, 14 Ocimum basilicum, dan 16 Peppermint Mentha Piperita. Bibit dan benih ini ditempatkan sementara di rumah Kepala Bidang P2P untuk perawatan awal dikarenakan jika langsung di institusi, perawatan awal tanaman akan kurang maksimal dan kurang pengawasan. 

Penanaman tanaman pengusir nyamuk di lingkungan Dinas Kesehatan bertujuan untuk menjadi contoh bagi masyarakat setempat dalam menerapkan metode serupa di rumah mereka dan agar pencegahan DBD berbasis lingkungan ini dijadikan kebijakan yang diterapkan di seluruh Kabupaten Banjarnegara.

Beberapa Cuplikan Konten Edukasi Tanaman Pengusir Nyamuk (27/09)
Beberapa Cuplikan Konten Edukasi Tanaman Pengusir Nyamuk (27/09)


Edukasi lanjutan dilakukan melalui video pendek berbentuk tiktok/reels instagram dengan jumlah 10 video yang memperkenalkan masing-masing tanaman pengusir nyamuk. Video ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran publik melalui platform media sosial sekaligus bentuk pemanfataan teknologi digital.

Harapan dan Keberlanjutan Program

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun